24 Oct-HATI LAWAN AKAL

❤️✝️🔥
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


HATI LAWAN AKAL

"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. "

Proverbs 3:5—Amsal 3 : 5

Pengertian kita adalah proses mental kita sendiri, jalan pikiran kita sendiri. Jadi, dengan kata lain, kita dapat membaca ayat ini seperti ini: Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pemikiran otakmu sendiri."

Iman dapat saja bekerja dalam hati kita, walaupun terdapat keragu-raguan dalam otak kita. Banyak orang Kristen mengalami kekalahan, karena apabila rasa ragu-ragu itu masuk ke dalam jalan pikiran mereka, maka mereka pun berkata, "Saya bimbang." Akan tetapi Yesus tidak berkata, "barang siapa tidak bimbang dalam pikirannya." Yang Ia katakan adalah, "tidak bimbang hatinya, tetapi percaya". (Markus 11 : 23)—Mark 11:23. Jadi, iman yang terdapat dalam hatilah yang dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam hidup kita. Bukan iman berdasarkan pengertian atau akal kita.

Beberapa dari peristiwa terbesar yang pernah terjadi terhadap diriku salah satunya ialah kesembuhan terhadap tubuhku yakni tubuh yang hampir seluruhnya lumpuh oleh karena menderita dua gangguan penyakit jantung yang gawat serta penyakit darah yang tidak dapat disembuhkan, yang terjadi ketika saya mulai berkata: "Saya percaya dalam hatiku bahwa saya menerima kesembuhan." Walaupun demikian kepala saya tetap saja menyatakan, "Tidak mungkin, mustahil."

Apakah anda pernah mendapat gangguan tersebut pada akalmu? Berharaplah kepada Tuhan dengan segenap hati kita, dan janganlah kita bersandar pada pengertian kita sendiri!

PENGAKUAN:

Saya percaya kepada Tuhan dengan segenap hatiku. Saya tidak bersandar pada pengertianku sendiri. Saya percaya apa yang dikatakan oleh Firman Allah dengan segenap hatiku.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA