24 Oct-HATI LAWAN AKAL
HATI LAWAN AKAL
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. "
Proverbs 3:5—Amsal 3 : 5
Pengertian
kita adalah proses mental kita sendiri, jalan pikiran kita sendiri. Jadi,
dengan kata lain, kita dapat membaca ayat ini seperti ini: Percayalah kepada
Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pemikiran otakmu
sendiri."
Iman
dapat saja bekerja dalam hati kita, walaupun terdapat keragu-raguan dalam otak
kita. Banyak orang Kristen mengalami kekalahan, karena apabila rasa ragu-ragu
itu masuk ke dalam jalan pikiran mereka, maka mereka pun berkata, "Saya
bimbang." Akan tetapi Yesus tidak berkata, "barang siapa tidak
bimbang dalam pikirannya." Yang Ia katakan adalah, "tidak bimbang
hatinya, tetapi percaya". (Markus 11 : 23)—Mark 11:23. Jadi, iman yang terdapat dalam
hatilah yang dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam hidup kita. Bukan iman
berdasarkan pengertian atau akal kita.
Beberapa
dari peristiwa terbesar yang pernah terjadi terhadap diriku salah satunya ialah
kesembuhan terhadap tubuhku yakni tubuh yang hampir seluruhnya lumpuh oleh
karena menderita dua gangguan penyakit jantung yang gawat serta penyakit darah
yang tidak dapat disembuhkan, yang terjadi ketika saya mulai berkata:
"Saya percaya dalam hatiku bahwa saya menerima kesembuhan." Walaupun
demikian kepala saya tetap saja menyatakan, "Tidak mungkin,
mustahil."
Apakah
anda pernah mendapat gangguan tersebut pada akalmu? Berharaplah kepada Tuhan
dengan segenap hati kita, dan janganlah kita bersandar pada pengertian kita
sendiri!
PENGAKUAN:
Saya
percaya kepada Tuhan dengan segenap hatiku. Saya tidak bersandar pada
pengertianku sendiri. Saya percaya apa yang dikatakan oleh Firman Allah dengan
segenap hatiku.
Comments
Post a Comment