25 Oct-IMAN KEPALA
IMAN KEPALA
"Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami
telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum
aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke
dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya, sekali-kali
aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada
kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara
pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan
berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada
Tomas: "Taruhlah jarimu di sisi dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu
dan cucukkanlah ke dalam lambungKu dan JANGAN ENGKAU TIDAK PERCAYA LAGI,
MELAINKAN PERCAYALAH." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan
Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku,
maka engkau percaya. BERBAHAGIALAH MEREKA YANG TIDAK MELIHAT, NAMUN
PERCAYA."
John 20:25-29—Yohanes 20: 25 - 29
Iman
Tomas adalah iman berdasarkan pengertian. Dan Yesus tidak menghendaki iman semacam
itu. Ia berkata, "Engkau percaya oleh karena kau melihat." Setiap
orang dapat saja memiliki iman yang semacam itu, tidak peduli ia seorang suci
atau seorang berdosa. Itulah jenis iman yang berdasarkan pengertian otak. Iman
yang hanya didasarkan pada apa yang dapat ditanggapi oleh panca indera kita.
Yesus
berkata: "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya!"
Percaya dengan hati kita berarti percaya tetapi terlepas sama sekali dari apa
yang dapat ditanggapi melalui tubuh atau panca indera kita. Manusia jasmaniah
percaya apa yang ia lihat dengan mata jasmaniahnya, atau mendengar dengan
telinga jasmaniahnya, atau apa yang dirasakan oleh penghayatan badaniahnya.
Akan tetapi hati kita percaya kepada Firman Tuhan terlepas daripada penglihatan,
pendengaran, atau perasaan kita.
PENGAKUAN:
Saya
bukanlah orang yang tidak beriman; saya percaya penuh kepada Tuhan. Saya
percaya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan, terlepas sama
sekali dari penglihatan, pendengaran, dan perasaan badan jasmaniah.
Comments
Post a Comment