AUGUST

Menampilkan Hari dan Tanggal-i

Hari Ini: .

Menampilkan Hari dan Tanggal-f SERET LAYAR My Example

























1 AUG

GUNUNG-GUNUNG DAN LEMBAH

"Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami dijalan kemenanganNya ..."

2 Korintus 2 : 14

Saya mendengar orang berbicara tentang pengalaman mereka di lembah-lembah... dan kemudian di atas gunung-gunung lalu turun lagi ke dalam lembah. Terus terang saja, saya tidak me-ngerti apa yang mereka perbincangkan itu. Saya telah menerima keselamatan 44 tahun lamanya dan saya tida^ pernah berada di mana-mana kecuali berada di atas puncak gunung!

Kita tidak perlu turun ke bawah, ke dalam lembah. Mereka berbicara tentang "pengalaman di lembah". Saya tidak pernah mengalami suatu penghayatan di lembah. Ya, memang benar, bah-wa saya pernah mengalami ujian dan cobaan,-tetapi saya ber­ada di atas puncak gunung sambil terus-menerus meneriakkan pu-jian hidup berkemenangan! Puji Tuhan!

Kita lihat bahwa orang-orang itu berusaha untuk melihat persoalan hidup mereka dari segi alamiah, - dan segi jasmaniah, - dan mencoba memperoleh jawaban rohaniah dari segi alamiahnya. Tentu saja hal itu tidak mungkin.

Beberapa tahun Iampau tatkala saya bergaul di kalangan orang-orang Pantekosta setelah dulunya menjadi anggota gereja Baptis, maka orang berbicara soal "kehidupan melintasi lembah-lembah".' Dan kalau saya tidak mengerti apa yang mereka perbincangkan, mereka akan berkata kepada saya sambil melongo, "Kamu pun akan mengalaminya." Saya bersyukur kepada Tuhan, bahwa saya tidak pernah mengalaminya!

Tidak! Jangan kita terpaku pada soal-soal yang bersifat negatif, tetapi pusatkanlah pikiran kita pada soal-soal yang positif, -maka kita tidak akan mengalami kehidupan di lembah-lembah.

PENGAKUAN:

Terima kasih kepada Tuhan, yang selalu membe-rikan kemenangan bagiku di dalam Kristus! Saya selalu menang. Saya hidup terus di atas puncak gunung kemenangan.



























2 AUG

MENGOBARKAN KARUNIA ALLAH

"Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengo-barkan karunia Allah . . . ."

2 Timotius 1 : 6

Seorang wanita pada suatu malam datang ke rumah kami dan membangunkan seluruh isi rumah kami pada pukul 2 tengah ma­lam sambil menangis, "Ah, jika sekiranya saya bisa kembali lagi kepada keadaanku yang semula dalam Tuhan." Saya menduga bahwa ia telah berbuat sesuatu dosa yang besar. Maka saya pun berkata, "Marilah kita berlutut dan sampaikanlah kepada Tuhan apa yang telah kau perbuat. Tuhan akan mengampuni engkau." Ia berkata, "Sejauh ingatan saya, saya tidak pernah berbuat se­suatu yang salah. Saya telah menyelidiki hatiku." Lalu saya ber-tanya kepadanya, "Apakah yang membuat engkau berucap ingin kembali kepada keadaanmu yang semula dalam Tuhan?" Ia men-jawab, "Saya merasa seakan-akan saya tidak hidup di dalam Tuhan."

Jelas sekali saya menjadi jengkel, jika saya mengikuti perasa-anku, kataku kepadanya, saya akan suruh dia yang berdoa untuk-ku. Tetapi saya tidak mengikuti perasaanku. Malahan saya menunjukkan kepadanya apa yang patut dia perbuat.-Saya katakan kepadanya agar ia memperhatikan dan mendengarkan baik-baik pada saat saya berdoa. Lalu saya mengucapkan kata-kata se-bagai berikut:

"Ya Tuhan, saya bergembira bahwa saya adalah anak Tuhan. Saya bergembira bahwa saya adalah manusia yang telah meng­alami lahir baru. Saya tidak merasakan sesuatu, tetapi itu memang tidak penting. Manusia batiniah di dalam diriku itulah yang penting. Saya bersyukur kepadaMu bahwa saya telah dipenuhi oleh Roh Kudus. Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh tinggal di dalam diri saya. Saya ingin berterima kasih kepadaMu ya Tuhan untuk semuanya ini..."

Saya katakan bahwa saya tidak merasakan sesuatu, tetapi saya mengakuinya oleh karena itulah apa yang dikatakan oleh Alkitab. Tatkala saya melakukan hal itu, ada sesuatu yang berkobar-kobar di dalam diri saya.

"Ekspresi wajahmu berubah. Wajahmu nampak lebih cerah." ujar wanita itu. "Ya," jawabku, "memang itu semua terdapat da­lam diri saya selama ini. Saya hanya mengobarkan saja apa yang telah ada di dalam diriku."__

PENGAKUAN:

Kobarkanlah apa yang Tuhan telah berikan di dalam dirimu.



























3 AUG

HIDUP OLEH IMAM, BUKAN PENGLIHATAN

"Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat. ",

2 Korintus 5 : 7

Saya ingat betul apa yang dikatakan oleh Smith Wigglesworth, yang merupakan berkat bagiku, waktu saya membacanya untuk pertama kali pada tahun tiga puluhan. Hal itu betul-betul sejalan dengan pengalaman saya. Ia berkata:

Saya tidak tergerak oleh apa yang saya rasakan, Saya tidak tergerak oleh apa yang saya lihat, Saya hanya tergerak oleh apa yang saya percaya.

Lalu ia meneruskan berkata,

Saya tidak dapat memahami Tuhan dengan perasaanku,

Saya tidak dapat mengerti Tuhan Yesus Kristus melalui perasaanku,

Saya hanya memahami Tuhan melalui FirmanNya yang menceritakan segala sesuatu tentang Dia, Saya mengerti Tuhan Yesus Kristus melalui apa yang dikatakan oleh Alki-tab ten tang Dia. Tuhan adalah segala-galanya sebagaimana dikatakan oleh FirmanNya ten-tang diriNya.

Kita tidak dapat memahami diri kita sendiri dengan perasaan. Tetapi kita dapat memahami diri kita sendiri sebagai manusia yang lahir baru, sebagai seorang Kristen yang telah dipenuhi oleh Roh Kudus, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan tentang diri kita.

Apabila kita membaca Firman Tuhan yang dikatakan tentang diri kita, tidak peduli apakah kita menyukainya atau tidak ber-katalah, "Memang begitulah diri saya sebenarnya. Betul juga, saya mengerti keadaan diri saya sekarang. Sebab Firman Tuhan katakan keadaan diriku adalah demikian. Saya dapat melakukan apa yang Firman Tuhan katakan saya dapat lakukan. Diri saya sa-ma seperti apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan."

Apabila kita melakukan hal ini, maka kita akan berkembang secara rohani.

PENGAKUAN:

Saya hidup dengan iman, bukan karena pengli-hatan. (Kini ucapkanlah pengakuan Wigglesworth di atas itu men-jadi pengakuan dirimu sendiri).



























4 AUG

PERIKSALAH PENUNTUNMU

"Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsir-. kan menurut kehendak sendiri. Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah."

2 Petrus 1 : 20 , 21

Firman Tuhan dan Roh Kudus harus sesuai.

Bagaimanakah kita dapat menyatakan bahwa hal itu adalah hasil karya Roh Tuhan? Apabila hal itu sesuai dengan Firman Tuhan, maka jelaslah hal itu berasal dari Dia. Apabila tidak cocok dengan Firman Tuhan, maka hal itu bukanlah berasal dari Roh Kudus.

Saya pernah mendengar orang-orang mengemukakan bahwa Tuhanlah yang memimpin diri mereka untuk berbuat sesuatu. Begitu saya mengetahui hal itu saya berkata, "Tidak. Itu bukan hasil pekerjaan Roh Tuhan."

Mungkin kejadian ini terasa sangat ekstrim, tetapi ini benar-benar terjadi. Seorang laki-laki pernah datang kepadaku. Ia mem-punyai isteri. Ada seorang wanita lain di gereja. Wanita ini ber-suami. Apakah mungkin Roh Kudus menyuruh mereka mening-galkan pasangan hidup mereka lalu melakukan pernikahan di an-tara keduanya ini? Tidak mungkin! Hal itu jelas bertentangan de­ngan isi Firman Tuhan. Roh Kudus tidak pernah memecah-belah rumah tangga orang.

Roh Kudus dengan Firman Tuhan haruslah sejalan. Sebab Alkitab itu adalah karya berdasarkan ilham Roh Allah. Oleh sebab itu, periksalah baik-baik, siapakah yang memimpin diri kita, dan apakah pimpinan dalam diri kita itu berada dalam terang Firman Tuhan.

PENGAKUAN:

Saya dipimpin oleh Roh Tuhan. Saya memeriksa pimpinan dalam diri saya menurut terang Firman Allah. Firman Allah dan Roh Allah itu harus sesuai.



























5 AUG

PIMPINAN

"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka la akan melu-ruskan jalanmu."

Amsal 3:5,6.

Kita tidak mempunyai hak untuk mengatakan kepada Tuhan bagaimana la harus membimbing kita. Kita harus membiarkan Dia agar memimpin kita menurut jalanNya yang la kehendaki.

Tugas kita adalah untuk mencari di dalam Firman Tuhan ba­gaimana caranya Tuhan memimpin. Dan Tuhan memimpin kita terutama sekali dengan cara kesaksian batiniah.

Kita juga dapat melihat di dalam buku Kisah Rasul dan kitab-kitab lainnya bagaimana kadang-kadang sejumlah orang pernah menerima bimbingan dari Tuhan melalui penglihatan. Yang lain­nya lagi menerima petunjuk dari Tuhan melalui pesan para ma-laikat. Akan tetapi hal yang demikian tidak selamanya terjadi setiap hari di dalam kehidupan ini. Hal semacam itu hanya ter­jadi satu kali atau dua kali saja dalam kehidupan sebagian orang. Jadi, itu bukanlah cara yang wajar dari Tuhan untuk membim­bing kita ke arah hal yang dikehendakiNya.

Akan tetapi banyak kali Tuhan berusaha untuk memberikan kesaksian kepada roh kita, berusaha memberikan bimbingan ke­pada kita, akan tetapi kita tidak mendengarkannya oleh karena kita menghendaki sesuatu yang lain, misalnya saja suatu pengli­hatan, atau pesan lewat seorang malaekat, sesuatu yang aneh.

Padahal, kesaksian batiniah kita itu pun tidak kalah ajaibriya dengan suatu penglihatan atau wahyu. Sebab segala sesuatu yang Tuhan lakukan itu selalu supra-alamiah sifatnya.

PENGAKUAN:

Saya percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hatiku. Saya sama sekali tidak mau bersandar pada pengertianku sendiri. Di dalam setiap langkah hidupku saya mengakui Dia, dan la mengatur jalan hidupku.



























6 AUG

BUKTI - BUKTI

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. RohKu akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu, dan tetap berpegang teguh pada peraturan-peraturanKu dan melakukan-nya."

Yehezkiel 36 : 26 , 27

Untuk bimbingan, maka sejumlah orang ingin "bukti" dari Tuhan. Alkitab Perjanjian Baru tidak mengatakan, "Semua orang yang dipimpin oleh bukti adalah anak-anak Allah."

"Ya," kata mereka, "tetapi Gideon juga minta bukti dengan menempatkan kulit domba dalam Alkitab Perjanjian Lama."

Mengapa kita harus kembali kepada zaman Alkitab Perjanjian Lama? Padahal kita sudah mempunyai sesuatu yang jauh lebih baik. Perjanjian Lama itu berlaku bagi mereka yang mengalami kematian rohani. Saya tidak mengalami kematian rohani. Kita hidup. Sebab kita memiliki Roh Tuhan di dalam diri kita.

Ingatlah, bahwa Gideon itu bukanlah seorang nabi, bukan seorang imam, bukan pula seorang raja. Hanya mereka yang hidup di bawah ikatan perjanjian lama sajalah telah diurapi oleh Roh Tuhan. Roh Tuhan tidak hadir secara pribadi di tengah-tengah umat Tuhan yang lain. Itulah sebabnya setiap kaum laki-laki umat Tuhan itu harus hadir sendiri di kabah Yerusalem satu kali dalam satu tahun. Kemuliaan Sekinah, kehadiran Allah ditempatkan di dalam ruangan yang maha suci. Akan tetapi tatkala Yesus mati di kayu salib di Kalvari, tirai yang memisahkan ruang yang maha-suci dengan serambi depan kabah itu, telah robek dari atas sam-pai ke bawah. Ini merupakan lambang, bahwa Tuhan telah keluar dari tempat itu. Mulai dari saat itu Tuhan tidak lagi dianggap menempati suatu kediaman atau gedung hasil buatan tangan manu-sia. Tuhantinggal di dalam hati kita.

PENGAKUAN:

Roh Tuhan berdiam di dalam diri saya. Dialah yang paling agung dan Dialah yang bermukim di dalam diri saya.



























7 AUG

KEHENDAK TUHAN

"Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang besar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapanNya serta berkenan kepadaNya da-lam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjoan yang baik dan bertumbuh dalam pengeta-huan yang benar tentang Allah."

Kolose 1:9,10

Sangat berbahaya bagi kita umat Tuhan yang hidup di zaman perjanjian baru, yakni orang-orang Kristen yang dipenuhi oleh Roh Kudus untuk meminta bukti, yaitu tempat pada kawasan di mana setan adalah allah (2 Korintus 4:4). "Tuhan, apabila Tuhan menghendaki saya berbuat itu, maka biarlah hal ini terjadi." Ini-lah bukti bulu domba. Dan iblis dapat bergerak dalam kawasan se-macam itu. Akan tetapi Tuhan mempunyai cara yang lebih baik dalam membimbing anak-anakNya, dan bukannya sekadar meto-de "kalau tidak ini-itu."

Setelah saya beralih ke dalam lingkungan gereja Pantekosta saya baru mendengar tentang metode bukti ini. Maka pada suatu hari tatkala saya melayani tugas gerejani pada suatu sidang jema-at, seorang lain ingin mencoba saya untuk menjadi pendeta mere-ka. Saya pun berkhotbah kepada mereka. Dan dalam perjalanan saya pulang saya pulang saya pun meminta bukti.

"Tuhan, saya ingin mendapatkan sesuatu bukti. Inilah dia. Kalau gereja itu memilih saya 100%, dan saya berhasil meraih semua suara, saya mengetahui bahwa inilah .kehendakMu."

Mereka memilih saya 100%. Lalu saya pun pindah kerja'di sana. Saya mendapatkan bukti dan merekapun mendapatkan buk­ti. Kedua belah pihak telah meleset. Karena kami tidak menda­patkan kehendak Tuhan yang 100%. Apabila saya meninjau kem-bali peristiwa itu, maka saya tahu saya mendapat petunjuk dari rohku. Namun saya tidak mendengarkan suara batinku.

PENGAKUAN :

Saya berdoa agar dapat dipenuhi oleh pengeta-huan tentang kehendak Tuhan di dalam segala hikmat kebijaksa-naanNya dan pengertian roh. Agar saya boleh hidup layak dan berkenan kepada Tuhan, berhasil dalam semua pekerjaan yang baik, dan semakin hari semakin bertambah dalam pengetahuan tentang Allah.



























8 AUG

KATA-KATAMU SENDIRI

"....memuliakan orang yang takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi."

Mazmur 15:4

Meskipun saya telah gagal dalam mengikuti kehendak Tuhan yang sempurna, saya bekerja di gereja itu selama satu tahun ka­rena saya telah menjanjikan kepada mereka bahwa saya akan ber-tahan. Dan saya berpegang teguh pada janjiku.

Salah satu sifat dari seorang musafir rohani ialah bahwa ia bersumpah sesuai dengan ucapan kata-katanya, dan tidak akan ingkar sekalipun ia rugi. Ia akan tetap berpegang teguh pada janjinya itu.

Apabila kita tidak belajar memegang teguh janji kita, maka iman kita pun tidak akan mengalami kemajuan apa pun juga. Sebab jika kita menginginkan iman kita itu berpengaruh terhadap hidup kita, kita pun harus yakin atas perkataan kita sendiri dan yakin apa yang tercantum dalam hati kita. "Sesungguhnya barang siapa berkata.... asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bah­wa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan ter­jadi, maka hal itu akan terjadi baginya." (Markus 11 : 23). Hal yang kita ucapkan itu adalah kata-kata semata-mata Dan tentu saja kita tidak mungkin percaya bahwa kata-kata kita sendiri akan menjadi kenyataan apabila kita tidak yakin bahwa kita pun me-rupakan orang yang dapat dipegang teguh janjinya.

Saya akan tetap berpegang teguh pada kata-kataku. Kalau saya tidak memegang teguh perkataanku, maka hal itu akan mempu­nyai pengaruh terhadap kehidupan rohaniku. Saya senantiasa menyatakan kebenaran. Saya tidak akan mengatakan kepada seseorang bahwa saya senang bertemu dengan mereka apabila saya sebenarnya tidak senang. Saya mencari jalan keluar untuk menyatakan sesuatu tanpa menyinggung hati nuraniku. Saya tidak suka berdusta, sebab hal itu bisa mempengaruhi iman saya. "Kami hanya sekadar bersikap sopan." Tidak, tidak demikian. Perbuatan itu tergolong perbuatan iblis.

PENGAKUAN :

Saya adalah seorang yang berpegang teguh pada kata-kataku.



























9 AUG

BERHARAP KEPADA TUHAN

"Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan men-dapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Mereka ber-lari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadilelah."

Yesaya 40 : 31

Kecuali satu kali itu saja, setiap kali saya beralih tempat peker-jaan atau pelayanan, saya tidak pernah mengalami kegagalan. Sekalipun tidak lagi.

"Apakah yang saya lakukan adalah minta bukti?"

Tidak. Saya mengikuti apa yang dikatakan oleh kesaksian bati-niah saya. Kalau perlu maka saya tunggu dulu sejenak di hadapan Tuhan. Kalau perlu maka saya menunggu satu maiam penuh agar Tuhan berbicara kepadaku. Kalau perlu, maka saya akan berpuasa satu atau dua hari.

Bukanlah puasa itu yang akan mengubah pendirian Tuhan. Tidak. Karena Tuhan tidak pernah berubah. Tuhan sama saja se-belum saya berpuasa, sementara saya berpuasa,, dan sesudah saya berpuasa. Tetapi berpuasa itu dapat mengubah saya. Saya guna-kan waktu yang seharusnya saya gunakan untuk makan, sebalik-nya untuk berdoa dan menanti-nantikan Tuhan. Saya lebih ba-nyak menggunakan waktu untuk meneliti Firman Tuhan. Manu-sia rohani yang ada di dalam diri saya itulah yang unggul.

Saya menunggu hingga saya mengetahui dalam batin saya apa yang dikehendaki Tuhan agar saya lakukan.

PENGAKUAN:

Rohku adalah lilin Tuhan. Tuhan membimbing saya. Tuhan menerangi saya. Ia membimbing saya melalui rohku. Ia membimbing saya terutama sekali melalui kesaksian batiniahku. Ia juga membimbing saya melalui suara hati nuraniku. Tuhan-lah pemimpinku. Tuhan yang menjadi pandu bagiku. Tuhan men­jadi penentu arah bagiku. Saya dibimbing oleh Roh. Diajar oleh Roh. Dipandu oleh Roh.



























10 AUG

APA YANG DIKATAKAN HATIKU

"Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allah-mu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu ke­kuatan untuk memperoleh kekayaan...."

Ulangan 8:18

Saya mengenal seorang laki-laki di Texas Timur yang keluarga-nya begitu miskin sehingga tidak mampu membelikan dia sepatu sepasang pun, sampai dia berusia dua belas tahun. Ia hanya dapat bersekolah sampai kelas 5 sekolah dasar. Tetapi dalam perjalanan hidupnya ia telah berhasil memiliki uang sebanyak dua juta dolar. Ia mendapatkan uangnya dari investasi.

Dua orang yang berbeda, yang sering berkunjung ke rumah orang ini sebagai tamu, pernah bertutur kepadaku bahwa orang itu berkata, "Di dalam sekian tahun saya menanamkan uang saya, saya tidak pernah kehilangan satu sen pun."

Inilah yang dikatakannya tentang bagaimana caranya ia ber­hasil. "Apabila ada seseorang datang dengan suatu gagasan dan menghendaki agar saya melakukan investasi, maka reaksi saya yang pertama ialah yang bersifat mental. Oleh sebab itu saya mempunyai ruangan khusus untuk berdoa. Saya tunggu sampai saya mendengarkan apa yang dikatakan oleh rohku. Mungkin otakku berkata, "Kau terlalu bodoh bila menaruh uangmu dalam investasi itu." Akan tetapi apabila hati saya berkata, "Teruskan saja." Maka saya akan melakukannya. Atau kepala saya mengatakan, "Kau lebih baik pilih yang ini." Tetapi apabila hati saya berkata, "Jangan ambil itu." Maka saya pun tidak akan melaku­kannya. Saya tidak mempedulikan apa yang dikatakan oleh ke-palaku. Saya hanya masuk ke dalam ruang doaku dan menunggu di sana bahkan kadang-kadang sampai satu malam suntuk, kadang-kadang sampai tiga hari berturut-turut. Saya hanya ber­doa dan membaca Alkitab. Agar dalam ketenangan itu saya dapat mendengarkan suara hati nurani saya."

PENGAKUAN:

Roh Kudus membimbing saya di dalam segala segi kehidupanku. Dan saya mendengarkan apa yang dikatakan oleh hati nurani saya.



























11 AUG

NABI-NABI

"Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah Firman Tuhan: Aku akan menaruh tauratKu dalam batin me-reka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu."

Yeremia 31 : 33

Ketika Yesus muncul dalam penglihatan bagiku dan menyatakan kepadaku bagaimana hares mengajarkan umat Tuhan supaya dapat dibimbing oleh Roh Kudus, maka la menyatakan: "Aku tidak menempatkan nabi-nabi di dalam gereja untuk membim-bing umatKu. Alkitab Perjanjian Baru tidak mengatakan: "Semua orang yang dipimpin oleh nabi-nabi adalah anak-anak Tuhan."

Umat Tuhan yang tergolong dalam penganut Perjanjian Baru, demikian ucap Yesus kepadaku, tidak perlu mencari bimbingan melalui nabi-nabi. Memang nabi-nabi dalam alkitab Perjanjian Lama maupun nabi-nabi dari Alkitab Perjanjian Baru adalah hampir sama — keduanya dapat melihat dan mengetahui perkara-perkara secara gaib. Akan tetapi dalam zaman Alkitab Perjanjian Lama umat Tuhan tidak memiliki Roh Allah di dalam diri mere­ka atau di atas diri mereka. Mereka memiliki janji tentang kela­hiran baru, akan tetapi mereka tidak memilikinya. Maka itulah sebabnya, apabila mereka harus dibimbing oleh Roh, mereka harus berpaling kepada seseorang yang telah diurapi oleh Roh Kudus. Akan tetapi di bawah Perjanjian Baru setiap orang yang percaya dapat saja menerima Roh Kudus. Mereka tidak perlu mencari orang lain untuk memperoleh bimbingan itu. Satu-satu-nya hal yang termasuk dalam tugas pelayanan seorang nabi di bawah Perjanjian Baru hanyalah untuk mengukuhkan sesuatu yang sudah dikemukakan oleh nabi lain sebelumnya."

Apabila apa yang dikemukakan itu adalah sesuatu yang bukan mengukuhkan sesuatu yang telah kita miliki dalam roh kita, maka kita tidak perlu menghiraukannya sama sekali.

PENGAKUAN:

Semua orang yang dipimpin oleh Roh Tuhan, adalah anak-anak Tuhan. Tuhan pun memimpin saya.



























12 AUG

LAHIR DARI TUHAN

"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih Ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah."

1 Yohanes3 : 9

Bagaimanakah saya dapat membedakan antara roh saya sendiri yang berbicara, ataukah Roh Kudus yang berbicara kepadaku un­tuk berbuat sesuatu? Mungkin saja sayalah yang punya keingin-an untuk melakukannya.

Apabila kita berkata "saya" maka apakah yang kita maksud-kan dengannya? Apabila yang dimaksud adalah manusia "kita" yang sejati, — manusia batiniah yang terdapat dalam diri kita, yakni manusia kelahiran baru, yang memiliki kehidupan dan sifat-sifat Tuhan di dalam dirinya, yang didiami oleh Roh Kudus, maka perkataan "saya" itu adalah tepat. Akan tetapi apabila kita mak-sudkan "saya" adalah manusia jasmaniah yang terdiri dari daging, maka persoalannya adalah lain sama sekali. Karena itu patutlah kita membuat pemisahan yang tegas sama sekali di antara kedua­nya itu.

Bukanlah manusia batiniah dari seorang Kristen yang ingin ber­buat salah. Apabila manusia batiniah ingin berbuat salah, maka manusia itu jelas belum pernah mengalami kelahiran baru.

Satu Yohanes 3 : 9 telah membuat sejumlah orang Kristen bim-bang. Oleh sebab itu mereka telah membuat kesalahan dan meng­alami kegagalan. Mereka berpendapat, "Apabila saya lahir dari Allah, maka tentu saja saya tidak akan berbuat dosa." Akan teta­pi ayat ini bermaksud menyatakan tentang manusia batiniah yang tidak pernah berbuat. dosa. Saya telah berbuat hal-hal yang salah. Akan tetapi manusia batiniah yang terdapat dalam diriku tidak merasa berbuat demikian. Ia tidak setuju dengan diri saya tat-kala saya melakukan kesalahan itu. Maka ia pun berusaha agar supaya saya tidak melakukan hal itu. Dari segi jasmaniah kita ini dilahirkan dari pihak orang tua kita, oleh karena itu kita pun ikut serta mewarisi sifat-sifat orang tua kita. Tetapi dari segi rohani kita dilahirkan dari Allah, dan mewarisi sifat-sifat yang menjadi sifat Allah. Sedangkan sifat Allah ialah tidak pernah ber­buat salah. Oleh karena itu biarkanlah roh kita dikuasai oleh Roh Tuhan.

PENGAKUAN :

Saya lahir dari Allah. Rohku memiliki perikehi-dupan dan sifat-sifat dari Tuhan. Karena itu kehendak Rohku adalah kehendak yang benar.



























13 AUG

MEMBANGUN, MENASIHATl, MEIMGHIBUR

"Tetapi siapa yang bernubat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur."

1 Korintus 14 : 3

Berikut ini adalah kata-kata dalam nubuat yang muncul selama berlangsungnya sebuah seminar tentang bagaimana manusia dapat dibimbing oleh Roh Kudus:

"Tinjaulah ke dalam dirimu, tempat rohmu berada. Sebab rohmu adalah wadah bagi Tuhan, lampu bagi Tuhan, yang memberikan penerangan kepada seluruh isi batin kita. Maka kita akan dapat mengetahui, kita akan dapat berjalan dalam cahaya terang yang telah kita ketahui itu.

Tidak ada seorang pun yang dapat mengungguli anda, karena anda masih bisa berkata, "Ada cahaya terang yang bersemayam di da­lam diriku. Karena saya adalah kabah Roh Kudus. Roh Kudus itu tinggal di dalam diri saya. Ia menerangi rohku. Ya, saya ber­jalan dalam kesaksian yang berada di dalam rohku. Saya mela-kukan hal yang saya ketahui melalui petunjuk dalam batinku. Saya mengikuti suara halus yang memberi petunjuk dalam hati kecilku. Oleh sebab itu saya dipimpin oleh Roh Kudus. ^Saya bergembira dan merasa senang. Ya, saya menaikkan puji-pujian kepadaNya. Saya selalu menilik apa yang terdapat di dalam ba­tinku. Karena apa yang berdiam di dalam batinku adalah kekuat-an yang paling potensial dari apa yang Tuhan miliki dan yang menjadi sifat-sifat Tuhan. Bahkan segala sifat-sifat dari Allah Bapa sendiri terdapat di dalam rohku. Semuanya itu merupa-kan kekuatan yang telah menjadi milikku. Sebab Tuhan telah menyatakan, "Aku akan berjalan bersama dengan mereka. Aku akan hidup di dalam diri mereka. Aku akan menjadi Allah, Tuhan mereka. Mereka itu akan menjadi umatKu. Tuhanku bu-kanlah Tuhan yang bersemayam sangat jauh sekali dari diriku, yang tidak dapat dijangkau dan tidak dapat kita temui. Tuhan­ku tidak hidup di atas sebuah kota di atas bukit, juga tidak dapat nampak secara jasmaniah, atau tidak bisa disentuh dengan tangan. Sebab Tuhanku adalah Allah Roh yang bersemayam di dalam batin manusia."



























14 AUG

SUARA DARI ROH KUDUS

"Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang pengli-hatan itu berkatalah Roh: "Ada dua orang mencari engkau."

Kisah 10 :-19

Tuhan membimbing kita melalui kesaksian batiniah. Ia mem-bimbing kita melalui apa yang disebut suara hati nurani kita, suara dari roh kita sendiri. Dan Dia juga membimbing kita melalui Suara Roh Allah yang berbicara terhadap diri kita, — suara Tuhan ini lebih besar wibawanya daripada suara hati nurani kita sendiri. Apabila Roh Tuhan berbicara, meskipun terdapat di dalam batin kita, rasanya begitu nyata sehingga jika kita menengok sekeli-ling kita, maka kita pun ingin mengetahui siapakah sebenarnya yang berbicara kepada kita. Saya pernah mendengar suara Roh Allah berbicara dan kedengarannya sangat jelas sekali bagiku, sekalipun orang-orang lain di sekitar saya tidak mendengarnya. Suara itulah yang terdengar kepada pemuda Samuel, tetapi imam Eli tidak mendengarnya sama sekali.

Cara ini bukanlah cara yang biasa ditempuh Tuhan untuk membimbing kita. Saya telah mengalami selama 44 tahun pela-yanan saya dalam pekerjaan Tuhan, bahwa setiap kali Tuhan ber­bicara kepadaku dalam cara yang mencolok sekali, seperti halnya mendengar suara Tuhan (paling kurang terdengar bagi saya) maka akan terjadi sesuatu yang luar biasa di hari mendatang. Dan jika sekiranya Tuhan tidak berbicara dengan cara yang begitu menyo-lok, maka saya tidak dapat bertahan untuk berdiri teguh dalam iman dan pendirianku.

Alkitab menyatakan bahwa terdapat banyak macam suara di dalam dunia ini, dan tidak ada satu pun dari antaranya yang tidak mempunyai arti. Hal ini bukan hanya menyangkut persoal-an mendengarkan suara seseorang. Karena itu kita harus berhati-hati dalam mengikuti sesuatu jangan sampai kita terjebak. Kita harus menyelidikinya dan mengujinya di dalam cahaya terang Firman Tuhan. Jadi, persoalannya bukanlah bagaimana kita harus berdoa untuk mendengarkan sesuatu. Kalau Tuhan berbicara ke­pada kita, baiklah. Akan tetapi apabila Tuhan tidak berbicara kepada kita, tidak menjadi soal, karena kita pun sudah memiliki FirmanNya dan kita boleh berjalan terus dalam cahaya terang Firman Tuhan.

PENGAKUAN:

Saya berjalan dan menempuh hidup ini di dalam cahaya terang Firman Tuhan.



























15 AUG

PENGHAYATAN

"Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya: "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, tetapi juga bagi nyawa kita. "

Kisah 27 : 9 , 10


Rasul Paulus tidak mengatakan bahwa ia mendapat suatu wahyu. Ia tidak mengatakan "Tuhan berkata kepadaku." Yang ia katakan bahwa Tuhan mengungkapkan kepadanya. Rasul Paulus menyatakan bahwa "aku lihat ..." Yang dimaksudkannya di sini adalah suatu kesaksian batiniah yang ia hayati. Ia sempat menanggapi sesuatu hal secara rohaniah.

Suatu keluarga yang terdiri dari tujuh orang bepergian untuk makan di sebuah restoran. Makanan anak-anak sudah disuguhkan di atas meja, tatkala sang ayah berkata, "Marilah kita cepat-cepat pulang ke rumah. Saya mempunyai firasat bahwa sebaiknya kita pulang sekarang juga." Ketika mereka sampai di tempat kediam-an mereka, ternyata suatu kebakaran telah tejadi. Namun mereka masih sempat berhasil memadamkan api dengan cepat. Memang, apabila kita memiliki kesadaran roh yang lebih mendalam lagi, maka akan lebih banyak lagi perkara-perkara yang buruk dapat kita hindari. , "Ah, semuanya itu Tuhanlah yang melakukannya. Tuhan mempunyai maksud dengan segala perkara itu." Demikian kata orang. Tidak, kita yang meleset karena kita tidak mendengarkan suara Tuhan. Apabila mereka mendengarkan Rasul Paulus, maka sebenarnya mereka dapat menyelamatkan kapal dan segala da-gangan yang terdapat di dalamnya.

Tuhan bukanlah musuh manusia. Tuhan justru berusaha untuk menolong kita. Tuhan tidak bekerja menentang kita. Tuhan jus­tru bekerja untuk kepentingan dan keuntungan pihak kita.

PENGAKUAN:

Roh Tuhan berada di dalam diri saya untuk me­nolong diri saya. Tuhan bekerja untuk kepentingan saya. Saya menghayati petunjukNya serta bantuanNya melalui rohku, Oleh sebab itu saya sadar sepenuhnya dengan rohku.



























16 AUG

FIRMAN TUHAN YANG MEMBIMBING

FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Mazmur 119 : 105

Tidak perlu lagi kita mencari petunjuk lainnya apabila Alkitab telah menyatakan apa yang perlu dan patut kita kerjakan. Cukup kita maju terus dan menjalankan apa yang tertera dalam Alkitab itu.

Alkitab menyatakan kepada kita bagaimana kita harus bertin-dak dalam setiap keadaan dalam hidup ini.

Di dalam Alkitab kita temukan petunjuk bagaimana seorang suami harus memperlakukan isterinya.

Di dalam Alkitab diberikan petunjuk bagaimana seorang isteri harus berperi laku terhadap suaminya.

Di dalam Alkitab dinyatakan bagaimana orang tua harus bersi-kap terhadap anak-anaknya.

Di dalam Alkitab dinyatakan bagaimana anak-anak harus ber-tingkah laku terhadap orang tuanya.

Di dalam Alkitab semuanya dikemukakan bagaimana kita ha­rus berjalan dalam cinta kasih Allah. Cinta kasih Allah tidak me-mentingkan dirinya sendiri. Pokok utamanya dalam cinta kasih Allah itu bukanlah apa yang dapat saya peroleh, melainkan apa yang dapat saya berikan.

Kita memiliki Firman Tuhan dan kita dapat berjalan dalam cahaya terang Firman Tuhan itu. Saya berjalan menurut apa yang Tuhan katakan kepadaku lewat rohku. Kalau Tuhan tidak mem-bisikkan sesuatu kepadaku, maka saya jalan saja terus sebagaima-na biasa. Saya tetap berbuat apa yang telah saya perbuat selama ini. Karena Tuhan akan mengatakan kepadaku bilamana saya ha­rus melakukan tindakan perubahan. Apabila Tuhan tidak menga­takan sesuatu kepadaku, maka saya tidak ambil pusing tentang hal-hal lain. Saya tidak mencari-cari sesuatu. Saya tetap berjalan.

PENGAKUAN:

FirmanMu, ya Tuhan, merupakan lampu bagi kakiku. Ia merupakan cahaya terang yang menerangi jalan hidup-ku.



























17 AUG

MALAIKAT-MALAI KAT PENGAWAL

"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil itu. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah BapaKu yang di sorga."

Matius 18:10

Saya sedang menyelenggarakan kebaktian doa dalam suatu rangkaian tugas pelayananku seperti yang tercantum dalam Kisah Rasul 13:1,2. Saya baru saja berdiri setelah berlutut dan duduk di atas mimbar pada sebuah kursi lipat, berdoa dengan bahasa roh, tatkala Yesus tiba-tiba muncul di hadapanku. Dan pada se-belah belakang Yesus, dalam jarak kira-kira dua kaki, pada se-belah kananNya kurang lebih tiga kaki di belakangnya, berdiri seorang malaikat bertubuh besar. Tingginya kira-kira 8 kaki. Badannya tegap besar.

Yesus berkata-kata denganku tentang banyak hal, — dan se-jumlah hal-hal penting, ternyata kemudian menjadi kenyataan. Ketika la selesai berbicara kepadaku, saya bertanya kepadaNya, "Siapakah orang.itu? Ia mewakili siapa sebenarnya?"

Yesus menjawab, "Itulah malaikat pengawalmu."

Saya bertanya heran, "Malaikat pengawalku?"

"Ya," jawab Yesus. "Apakah kau masih ingat tatkala saya ma-sih mengembara di dunia, saya pernah berkata, bahwa malaikat-malaikat pengawal anak-anak itu berdiri di hadapan BapaKu yang di sorga. Kamu tidak akan kehilangan malaikat pengawalmu "mes-kipun kamu sudah menjadi manusia dewasa."

Apakah kenyataan ini bukan sesuatu yang menyenangkan bagi kita? Sungguh menghibur hati kita! Ke mana saja kita pergi, manusia yang bertubuh besar itu ikut serta mengawal saya.

PENGAKUAN:

Menurut Ibrani 1 : 14 para malaikat dikirim Tuhan untuk melayani mereka yang merupakan ahli waris dari keselamatan. Saya adalah pewaris dari keselamatan itu. Malaikat pengawal pribadiku diutus Allah untuk melayani tugas penga-manan diriku.



























18 AUG

PETUNJUK BANTUAN MALAIKAT

Bukankah mereka semua (malaikat-malaikat) itu ada­lah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk mela­yani mereka yang harus memperoleh keselamatan?"

Ibrani 1:14

Ketika Yesus berbicara langsung kepadaku, saya menatap ke-pada malaikat itu, maka saya perhatikan bahwa ia siap untuk me-ngatakan sesuatu kepadaku.

Yesus berkata, "Ia mempunyai sesuatu pesan yang akan di-sampaikan kepadamu."

Saya menjawab kepada Yesus, "Engkau berbicara denganku, mengapa Engkau tidak menyampaikan langsung saja pesan itu? Selain itu, Firman Tuhan berkata, "Semua orang yang dipimpin oleh Roh Kudus, mereka merupakan anak-anak Tuhan." Saya telah menerima Roh Kudus, mengapa Dia tidak dapat berbicara langsung kepadaku?"

Yesus berkemurahan dan nampaknya bersikap sabar. Yesus berkata, "Sudahkah kau membaca di dalam Firman Tuhan di mana malaikat Tuhan menyatakan kepada Filipus untuk pergi menempuh jalan ke Gaza? Bukankah itu merupakan petunjuk Tuhan? Bukankah malaikat juga yang memberikan petunjuk kepada Kornelius?" Begitu pula Yesus memberikan kepadaku beberapa ilustrasi dari Alkitab Perjanjian Baru.

Akhirnya saya berkata, "Sudah cukup. Saya akan mendengar-kannya."

Malaikat itu mulai membuka pembicaraannya sebagai berikut: "Saya diutus dari hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa untuk me­nyampaikan kepadamu.... bahwa kau akan memperoleh $ 4.000 di dalam tanganmu menjelang bulan Desember tahun 1963 yang memungkinkan engkau boleh menjalankan langkah hidupmu ke arah jurusan ini. Karena aku telah mengutus malaikatku untuk mendatangkan uang itu bagimu."

Saya telah memperoleh jumlah uang itu tepat seperti yang dikatakan oleh malaikat itu. Itulah yang merupakan awal dari pelayanan saya.

PENGAKUAN:

Saya adalah pewaris dari keselamatan. Malaikat pengawalku telah diutus untuk melayani saya.



























19 AUG

BERTUGAS UNTUK MENGAWAL

"Sebab malaikat-malaikatNya akan diperintahkanNya ....."

Mazmur 91 : 11

Saya telah mendengar kisah pengalaman seorang pendeta pelo-por gerakan Pantekosta. Satu suku bangsa telah menculik seorang anak gadis dari kalangan suku bangsa di mana pendeta itu bertu-gas sebagai penginjil. Mereka menyadari jika mereka tidak berhasil menemukan anak gadis itu sebelum matahari terbenam, maka ti­dak ada harapan lagi mereka akan melihat anak gadis itu kembali.

Pendeta penginjil ini bersama dengan seorang pribumi penter-jemah lalu berangkat menuju ke sebuah desa. Mereka melakukan perundingan dan tawar-menawar dengan kepala suku agar anak gadis itu bisa dilepaskan kembali. Akan tetapi mereka telah kema-laman di tengah jalan sehingga mereka terpaksa harus bermalam di tengah hutan. Mereka menginap dalam sebuah gubuk rumput lalang yang kosong. Tiba-tiba pada tengah malam mereka mende­ngar bunyi genderang dibunyikan orang. Penunjuk jalan yang ber-tindak sebagai penterjemah itu mengatakan bahwa bunyi gende­rang itu berarti bahwa mereka semua telah terkepung dan kema-tian sedang menanti nasib mereka. Kepala suku itu telah memu-tuskan untuk membunuh mereka dan menahan perhiasan dan anak gadis itu juga. Lalu mereka pun mendengar suara gemuruh orang-orang pribumi itu sedang datang menyerbu ke arah gubuk mereka.

Mereka pun berlutut dan berdoa dan menyerahkan diri mereka kepada Tuhan. Lalu pendeta penginjil itu berkata, "Janganlah ki-ta menunggu mereka sampai mereka tiba di sini. Marilah kit'a ke-luar meninggalkan tempat ini. Saya akan berjalan paling depan."

Pendeta penginjil itu pun melangkah keluar dengan mata tertu-tup dan menunggu apa yang akan terjadi padanya. Satu tarikan pisau mereka saja sudah dapat memutuskan lehernya. Akan tetapi dia justru mendengar suara orang-orang yang mengerang dan me-rintih. Ia menengok sekelilingnya dan yang ia saksikan ialah orang-orang yang tersungkur dengan wajah mereka menghadap ke tanah.

"Mereka menyebut anda seorang dewa," kata penterjemah itu. "Mereka mengatakan bahwa tatkala anda melangkah keluar dari gubuk, mereka melihat dua orang raksasa berpakaian putih melangkah keluar sambil menggenggam pedang tajam yang pan-jang pada kedua belah tangannya."

PENGAKUAN:

Tuhan telah mengirim malaikat-malaikatNya un­tuk mengawal diri kita untuk melindungi kita di dalam segala per-jalanan kita.



























20 AUG

RANCANGAN DI DALAM HATI

"Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya. "

Amsal 20 : 5

Meskipun Tuhan membimbing manusia melalui penglihatan dan lain-lain pernyataan Ilahi, saya menganjurkan kepada para pembaca untuk tidak mencari-cari agar mendapat penglihatan itu.

Janganlah mencari-cari hal semacam itu. Jangan paksakan diri untuk mencari penglihatan itu. Sebab bisa terjadi kemungkinan kita melebihi ketentuan yang telah tercantum dalam Firman-Tuhan, di mana iblis menipu kita. (Lihat 2 Korintus 11 : 14)

Kita sering kali lebih senang untuk memperoleh bimbingan langsung dari Tuhan. Akan tetapi tidaklah senantiasa kita bisa memperolehnya. Jadi janganlah kita coba-coba berusaha untuk menciptakannya apabila penglihatan itu memang tidak ada. Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang menyatakan bahwa orang-orang mencari-cari penglihatan. Atau mereka berusaha untuk menemukan penglihatan itu apabila penglihatan itu sedang datang. Penglihatan dari Tuhan itu akan terjadi dengan sen-dirinya bila memang ada, tanpa perlu manusia mencari-cari-nya.

Cukuplah kita bersyukur dan berpuas hati dengan kesaksian batinlah yang kita miliki dalam diri kita itu. Berpuas dirilah de­ngan cara mengikuti petunjuk kesaksian batiniah kita. Namun hendaknya kita mendidik, melatih, dan memperkembangkan roh kita agar kesaksian batiniah itu bisa menjelma jadi kenyataan, bahkan lebih nyata lagi bagi kita.

Dan kemudian bila Tuhan menganggap perlu dan cocok bagi kita untuk menerima penglihatan maka bersyukurlah kepada Tuhan tentang hal semacam itu.

PENGAKUAN:

Saya akan mendidik dan melatih serta memper­kembangkan roh batiniahku sehingga kesaksian batiniahku men-jadi semakin lama semakin nyata bagiku.



























21 AUG

HANYA DI ATAS

"Tuhan akan membuka bagimu perbendaharaanNya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman ke-pada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak me-minta pinjaman. Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mende-ngarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia;"

Ulangan 28 : 12,13

Banyak orang Kristen sering kali jatuh ke dalam perbuatan yang salah serta gagal dalam tindakan mereka karena roh mere-ka yang seharusnya membimbing mereka, justru mereka kunci rapat-rapat di dalam batin mereka. Bahkan di dalam gereja kita pun lebih banyak akal budi dan kecerdasan otak yang unggul dibandingkan dengan suara batiniah kita.

Setiap orang yang mengunci rohnya rapat-rapat dan tidak per-nah mendengar suara hati nuraninya akan menjadi manusia yang lumpuh dalam kehidupannya. Ia akan menjadi manusia yang mu-dah menjadi mangsa sifat mementingkan diri sendiri dan suka menjelekkan orang lain.

Akan tetapi orang yang mau mendengarkah kepada rob dan hati nuraninya akan menjadi manusia yang tetap mengalami ke-majuan dan akan menanjak terus mencapai puncak.

Sebelum saya belajar dalam tahun 1959 tentang bagaimana caranya mengikuti kesaksian batiniahku, maka saya mengalami kesulitan banyak dalam bidang keuangan. Saya harus meminjam uang terlebih dahulu, agar dapat memenuhi apa yang saya butuh-kan. Akan tetapi Tuhan berkata bahwa saya akan meminjamkan uang apabila saya mengikuti suara petunjuk Tuhan. Akan teta­pi saya tidak mengikuti Dia. Saya tidak mendengarkan kesaksian batiniah saya. Tetapi tatkala saya mulai mengikuti, — maka ke-dudukan saya dalam bidang keuangan pun mulai menanjak ke arah puncak. Dan mulai dari saat itu keadaanku terus saja mening-kat ke atas.

PENGAKUAN:

Buatlah pengakuan anda sendiri berdasarkan ayat yang anda baca hari ini.



























22 AUG

PERTUMBUHAN ROHANI

"Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala."

Efesus 4 : 14, 15

Apabila benar bahwa roh manusia itu merupakan lilin bagi Allah, — (Dan sesungguhnya memang demikian). Apabila benar bahwa Tuhan akan menerima kita dan membimbing kita mela-lui roh kita. — (Dan memang sesungguhnya demikian); maka ba-gian manusia yang terdapat di dalam batin kita itu perlu menja-lani pertumbuhan. Roh kita perlu bertumbuh dan berkembang, sehingga roh kita itu bisa menjadi penunjuk jalan yang lebih aman.

Roh kita dapat dididik, dapat dilatih, tak bedanya dengan jalan pikiran kita yang dapat dilatih.

Roh kita dapat dibangun sehingga menjadi kuat, sama halnya dengan tubuh jasmaniah kita yang dapat dibina supaya menjadi kuat.

Saya mempunyai keyakinan yang sangat besar, bahwa apabila kita mengikuti langkah-langkah yang seperti saya berikan ini da­lam waktu beberapa hari mendatang, maka kita dapat melatih diri kita agar roh kita dapat menanggapi segi-segi yang paling kecil sekalipun dalam kehidupan kita, sehingga dengan segera pula ia dapat mengatakan "ya" atau "tidak" terhadap sesuatu masalah dari dalam suara batin kita,

Tetapi camkanlah baik-baik, bahwa tatkala kita bersekolah di bangku sekolah dasar dan duduk di kelas pertama, maka tidaklah mungkin kita meningkat langsung ke sekolah menengah atas. Sebab kita memerlukan waktu untuk memperkembangkan otak dan mental kita. Kita perlu waktu untuk berlatih, mendidik, dan memperkembangkan roh kita.

PENGAKUAN:

Saya akan menggunakan waktu untuk melatih roh saya, mendidik, dan memperkembangkan roh saya. Roh saya sedang mengalami pertumbuhan.



























23 AUG

1. MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN

"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalan-anmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."

Yosua 1 : 8

Bagaimanakah caranya roh kita itu dapat dididik dan dilatih? Bagimanakah roh kita bisa dibangun agar supaya menjadi kuat? Bagaimanakah caranya kita melakukan hal itu? Pertama sekali caranya ialah dengan merenungkan Firman Tuhan.

Apa yang dikatakan Tuhan kepada Yosua itu juga berlaku bagi setiap orang. Kalau Tuhan tidak menghendaki dia hidup makmur, mengapa Tuhan menceritakan padanya bagaimana menjadi mak­mur?. Kalau Tuhan tidak menghendaki dia berhasil, mengapa Tuhan menceritakan padanya bagaimana mempunyai sukses yang besar?. Tuhan menghendaki Yosua supaya ia hidup makmur dan memperoleh sukses dalam hidupnya. Tuhan pun menghendaki kita hidup makmur dan berhasil baik dalam perjalanan hidup kita. Dan untuk itu Tuhan telah mengemukakan cara-caranya di dalam Firman Tuhan.

Cobalah kita uji kebenaran ini dengan apa yang tercantum da­lam Alkitab Perjanjian Baru, Tuhan dengan sederhana berkata, "Janganlah engkau lupa memperkatakan firman Tuhan (terutama sekali Alkitab Perjanjian Baru), tetapi renungkanlah itu siang dan malam....sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."

PENGAKUAN:

Saya tidak akan lupa untuk memperkatakan Fir­man Tuhan. Saya akan merenungkan Firman Tuhan itu siang dan malam. Oleh karena itu perjalanan hidupku akan penuh dengan keberhasilan, 'dan seluruh kehidupanku akan penuh dengan ke-makmuran dan untung.



























24 AUG

SIANG DAN MALAM

"Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang ti­dak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berha­sil. "

Mazmur 1 :2, 3

Apabila kita ingin mencapai sesuatu yang besar dalam kehidup-an ini, — Apabila kita ingin mengalami kemajuan yang tinggi da­lam hidup ini, — sediakanlah waktu untuk merenungkan firman Tuhan. Mulailah dengan sepuluh atau lima belas menit setiap hari-nya, dan bangunlah iman kita melalui firman Tuhan itu.

Selama bertahun-tahun lamanya saya kini sudah melakukan perjalanan keliling melakukan tugas pelayanan pekerjaan Tuhan, menyelenggarakan kebaktian dua kali sehari. Pada awal perjalan­an tugas saya itu, saya mengajar pada pagi hari, berdoa keras-keras pada siang hari, lalu berkotbah dan melayani kebaktian pada malam hari. Oleh karena saya hanya makan satu kali saja se­hari selama berlangsungnya kebaktian itu, maka tubuh saya men­jadi lemah karena hams mengeluarkan tenaga begitu banyak.

Lalu Tuhan berkata kepadaku, "Tak usah kau habiskan wak-tumu sepanjang siang hari dengan berdoa dan bergumul setengah mati untuk keperluan kebaktian malam harinya. Berbaringlah di atas ranjang tempat tidurmu dan renungkanlah firman Tuhan." Maka saya pun mulai melakukan apa yang dianjurkan Tuhan itu. Maka saya pun mulai bertumbuh lebih mantap dalam rohaniku di-bandingkan dengan keadaanku sebelumnya.

Nah, itulah yang Tuhan katakan kepadaku: dengan demi­kian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." Saya memang ingin hidup makmur dan ingin berhasil dalam pe-kerjaanku melayani pekerjaan Tuhan. Berhasil dan beruntung, tidak peduli sebagai pendeta, atau gembala peterriak sapi, atau seorang pedagang mobil.

PENGAKUAN:

Saya selalu menyediakan waktu setiap hari untuk merenungkan firman Tuhan.



























25 AUG

RENUNGANKU

"Betapa kucintai TauratMu! Aku merenungkannya sepanjang hari."

Mazmur 119 : 97

Seorang pendeta menceritakan kepada saya bagaimana ia telah berusaha untuk memperoleh keberhasilan di gereja yang ia layani. Apabila ia mendengar seorang pendeta yang telah berhasil baik, maka ia akan berkunjung ke tempat pendeta itu dan melihat pro­gram apakah yang sedang ia kerjakan. Lalu ia pun mencoba menerapkan program itu untuk dilaksanakan di gereja yang ia layani. Akan tetapi hal itu tidak pernah berhasil. Sekalipun ia keliling mencoba ke seluruh negeri, ia tidak berhasil juga.

Lalu ia pun memutuskan untuk merenungkan dalam hatinya apa yang telah ia dengar sebagaimana apa yang saya anjurkan, lalu menyisihkan sedikit waktu setiap paginya. Ia berkata bahwa sete-lah 30 hari ia merenungkan Firman Tuhan, maka pada suatu hari Minggu mereka dilanda "tanah longsor". Lebih banyak orang ber­hasil diselamatkan dibandingkan dengan dua atau tiga tahun yang lampau sebelumnya. Anggota-anggota sidang jemaatnya sendiri mengalami kebangunan rohani. Dan ia pun mulai meraih keber­hasilan yang luar biasa besarnya.

Itulah gambaran kehidupannya. Itulah apa yang diperlukannya untuk memperoleh keberhasilan yang besar. Panggilan hidup se­tiap orang mungkin saja berbeda-beda. Akan tetapi adalah suatu kebenaran bahwa kita dapat beroleh hidup makmur dan mencapai keberuntungan yang besar. Oleh sebab itu sediakanlah waktu untuk merenungkan Firman Tuhan. Menyendirilah sehingga anda dapat menerobos roh anda dengan Firman Tuhan itu, dalam keadaan sama sekali tertutup dari dunia luar.

PENGAKUAN:

Saya akan merenungkan Firman Tuhan. Saya akan memperhatikan untuk melakukan apa yang diajarkan oleh Firman Tuhan. Jalan hidupku akan penuh dengan kemakmuran. Hidupku akan penuh dengan keberhasilan dan keberuntungan. Saya akan mengetahui bagaimana caranya menghadapi berbagai segi kehidupan dengan bijaksana. Karena demikianlah bunyi Firman Tuhan.



























26 AUG

2. PRAKTEKKANLAH FIRMAN TUHAN

"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demi-kian kamu menipu diri sendiri."

Yakobus 1 : 22

Roh kita dapat dikembangkan dengan cara: 1. Merenungkan Firman Tuhan. 2. Mempraktekkan Firman Tuhan itu.

Mempraktekkan Firman Tuhan artinya menjadi pelaku dari Firman Tuhan, melaksanakan apa yang tertera dalam Alkitab.

Kita sudah cukup banyak punya pembicara tentang Firman Tuhan. Bahkan banyak pula orang yang bersuka cita karena Fir­man Tuhan. Akan tetapi sangat sedikit sekali kita saksikan pelaku atau pelaksana dari Firman Tuhan.

Mulailah mempraktekkan diri untuk menjadi pelaku dari Fir­man Tuhan. Dalam keadaan apa pun kerjakanlah apa yang dipe-rintahkan oleh Firman Tuhan itu.

Ada orang yar0 beranggapan bahwa untuk menjadi pelaku Firman Tuhan adalah pelaksana dari Sepuluh perintah Allah. Tidak! Bukan itu yang di.naksudkan oleh Yakobus 1:22 itu. Lagi pula, di bawah perjanjian yang baru, kita hanya punya satu perintah. Yakni, perintah tentang cinta Kasih. Kalau kita men-cintai orang lain, maka tidak mungkin kita mericuri barang orang itu. Kita tidak akan berdusta tentang orang itu. Rasul Paulus mengatakan bahwa Kasih itu adalah penggenapan dari segala hukum Taurat. Apabila kita berjalan dalam kasih, maka kita tidak akan melanggar satu hukum Tuhan pun, yang telah diberikan oleh Tuhan untuk mengikis habis dosa. Jadi, apabila kita adalah pelaku dari Firman Tuhan, maka kita akan berjalan dalam cinta kasih yang benar.

Akan tetapi menjadi pelaku dari Firman Tuhan berdasarkan perjanjian baru terutama sekali berbuat apa yang dianjurkan oleh surat Rasuli. Sebab surat-surat rasuli itu sengaja ditulis dan ditu-jukan bagi sidang jemaat Tuhan. Ayat-ayat itu memang sengaja di-tujukan bagi anak-anak Tuhan masa kini. Dan kita harus melak-sanakannya.

PENGAKUAN:

Saya adalah pelaku dari Firman Tuhan. Saya bukan hanya pender.gar, melainkan pelaku.



























27 AUG

MENJALANKAN MAKNA FILIPI 4 : 6

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginan-mu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. "

Filipi 4 : 6

Terjemahan dari versi Amplified menyatakan ayat ini sebagai permulaannya begini: "Janganlah merasa cemas atau kuatir ten­tang apapun…”

Orang-orang Kristen hanya mempraktekkan sebagian saja dari ayat ini. Bagian yang mengatakan agar kita berdoa. Akan tetapi apabila kita melaksanakan satu bagian, tetapi tidak melakukan bagian yang lainnya dari ayat itu, maka berarti kita tidak melaksa­nakan Firman Tuhan. Kita bukanlah pelaku dari Firman Tuhan.

Pertama sekali, Firman Tuhan berkata, "Janganlah kamu me­rasa kuatir...." Apabila kita merasa kuatir dan hati kita merasa cemas akan segala sesuatu, maka tidak ada gunanya kita mengaju-kan suatu permintaan. Bila kita berdoa dengan rasa cemas yang berlebih-lebihan, maka doa kita itu tidak akan ada artinya sama sekali.

Beberapa tahun yang lalu saya pernah membaca tentang bagaimana seorang laki-laki, bersama dengan isterinya, dan seorang anaknya yang sudah dewasa pergi ke kebun untuk meme-tik kapas. Tetapi perhatian anak laki-laki itu tidak berada di pe-kerjaannya itu sepanjang hari. Tiada berapa lama datanglah awan mendung, lalu guntur pun berbunyi dengan gemuruh. Namun sang ayah tetap saja menghendaki agar mereka terus bekerja sampai seluruh kebun itu rampung. Namun guntur, kilat dan ha-lilintar pun mulai sambung-menyambung. Mereka pun mulai lari tunggang-langgang mencari perlindungan. Ketika mereka kebi-ngungan dan merasa tidak mungkin mendapatkan perlindungan di tengah kebun yang luas itu, maka sang ayah dan ibu itu pun jatuh berlutut dan berdoa. "Ayah dan Ibu" demikianlah teriak anak laki-laki itu, memanjatkan doa dengan hati yang penuh rasa ketakutan, tidaklah akan mempan."

Memang apa yang diucapkan anak laki-laki itu mengandung kebenaran. Itulah yang dimaksudkan oleh Roh Kudus melalui Rasul Paulus. Jadi, apabila kita berdoa, maka hendaklah "jangan ada perasaan cemas apa pun dalam hati kita."

PENGAKUAN:

Saya tidak mengidap rasa cemas atau kuatir ten­tang apa pun di dalam hati saya.



























28 AUG

FILIPI 4 : 6 (SAMBUNGAN)

"Janganlah merasa cemas atau dipenuhi kekuatiran tentang sesuatu, tetapi dalam setiap keadaan dan da­lam segala hal dengan doa dan permohonan (permin­taan yang khusus) dengan penuh rasa syukur senan-tiasa menyatakan keinginanmu kepada Tuhan."

Filipi 4 : 6, Amolified

Seorang pendeta pernah berkunjung ke rumah saya beberapa waktu yang lalu. Ia sedang mengalami kemelut yang hebat dalam hidupnya sehingga saya pun merasa kasihan kepadanya. Akan te­tapi dengan hanya merasa kasihan saja nasib orang itu tidak ter-tolong. Ia tidak enak makan maupun tidur.

Lalu saya suruh ia membaca ayat ini. "Akan tetapi tidak semua orang memiliki iman seperti yang anda miliki," katanya. "Ya, mema. ' betul," jawabku. "Tetapi mereka semua mempu-nyai Alkitab "ang sama." Lalu saya menambahkan, "Persoalan-nya ialah tinggal bagaimana kita mempraktekkan Firman Tuhan saja."

Kemudian saya tunjukkan kepadanya bagaimana caranya saya melakukan hal itu. Saya membaca ayat Alkitab itu dengan nya-ring, lalu menyampaikan kepada Tuhan, "Ya Tuhan, FirmanMu sungguh benar. Saya percaya akan FirmanMu itu." Tatkala saya mula-mula mulai mempraktekkan ayat ini, saya yakin bahwa saya dapat mengajukan permintaanku kepada Tuhan. Tetapi sukar se­kali bagi eaya untuk bisa menghilangkan perasaan kuatir dalam hati saya. Padahal Tuhan tidak meminta dari diri kita untuk ber-1 uat sesuatu yang kita tidak mampu melakukannya. Apabila Tuhan berkata jangan kamu merasa kuatir, maka ia berarti bahwa kita mampu melakukan hal itu. Maka saya pun berucap keras-keras, "Saya menolak untuk merasa cemas atau merasa kuatir terhadap sesuatu." Lalu saya kemukakan segala permohonanku kepada Tuhan dan saya berterima kasih kepada Tuhan untuk semuanya itu. Hal ini membuat batin saya yang diusahakan oleh lblis untuk tidak tentram menjadi tenang. Apabila iblis berusaha untuk menanamkan rasa kuatir lagi di dalam hati saya, maka dengan cepat pula saya kembali membuka Alkitab dan membaca ayat ini dan tetap berpegang teguh pada isi ayat ini.

PENGAKUAN:

Saya adaiah pelaku dari Firman Tuhan seperti yang tercantum dalam Filipi 4:6.



























29 AUG

MELAKUKAN ISI FILIPI 4 : 7,8

"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. "

Filipi 4 : 7,8

Banyak orang ingin menjalankan apa yang tercantum dalam ayat yang ke 7, akan tetapi mereka enggan melakukan apa yang tercantum dalam ayat 6. Untuk memperoleh apa yang tertera dalam ayat 7 haruslah kita menjalankan apa yang tertera dalam ayat 6, yang telah kita uraikan kemarin.

Orang yang selalu merasa kuatir dan cemas senantiasa mengi-dap jalan pikiran yang salah dalam hldup ini. Mereka terus-mene-rus saja berbicara hal yang tidak mengandung iman. Kalau sesuatu itu tidak benar, tidak jujur, tidak adil, tidak mulia, tidak manis, tidak baik, maka kita tidak usah memikirkan hal itu. Penuhilah segala syarat yang diminta dalam ayat ini. Mungkin ada hal-hal yang kita dengar itu mengandung kebenaran, tetapi mungkin saja hal itu tidak mulia dan baik. Maka jika demikian halnya, tak perlu kita memikirkan hal itu. Sebab dengan berbuat demikian berarti memberi tempat kepada iblis. Sebab iblis itu senantiasa mencari-cari lowongan untuk merasuk ke dalam'jalan pikiran kita. Itulah sebabnya Alkitab berkata, "Pikirkanlah segala sesuatunya ini."

Renungkanlah ayat-ayat ini dan praktekkanlah apa yang dian-jurkan oleh surat rasuli kepada kita. Sebab melalui ayat-ayat itu Tuhan berbicara kepada sidang jemaatNya.

PENGAKUAN:

Saya tidak mengidap rasa takut atau cemas akan apa pun juga. Oleh karena itu damai sejahtera dari Allah memeli­hara hati dan pikiranku dalam Yesus Kristus. Saya hanya memi­kirkan hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, dan yang sedap didengar.



























30 AUG

3. MEMBERI FIRMAN TEMPAT UTAMA

"Ya, peringatan-peringatanMu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku."

Mazmur 119 : 24

Apabila datang masa krisis, apabila cobaan datang menimpa hi-dup ini, maka banyak orang Kristen berkata, "Apa yang harus kita perbuat sekarang?"

Keadaan yang gawat bisa saja menimpa setiap orang.

Akan tetapi apabila kita adalah penganut teguh dari Firman Tuhan, maka yang pertama sekali yang patut kita lakukan ialah kita harus berpikir demikian, "Apakah yang dikatakan oleh Al­kitab tentang hal ini? Apa yang tercantum dalam Firman Tuhan mengenai hal ini?"

Saya sudah melayani pekerjaan Tuhan selama 12 tahun tatkala gereja kami menghadapi masalah yang gawat, tak bedanya de­ngan satu keluarga yang menghadapi kemelut yang rumit. Gereja kami menghadapi masalah disiplin. Mereka juga menghadapi masalah keuangan. Dan masih banyak lagi masalah, yang seolah-olah tak ada habis-habisnya. Saya sendiri tidak pernah memper-bincangkan masalah-masalah itu — sebab semakin banyak kita membicarakan masalah-masalah itu, semakin besar dan berat ra-sanya beban hidup itu. Akhirnya salah seorang anggota jemaat mengangkat mukanya dan menatap kepada saya sambil ber-tanya, "Oh, Saudara Hagin, apakah yang harus kita perbuat se­karang?"

Saya lalu tersenyum dan berkata, "Kita akan bertindak sesuai dengan apa yang tertera dalam Alkitab sebagai satu-satunya ke­benaran." Hanya dengan membuat pernyataan yang singkat ini saya melihat bagaimana orang itu menarik napas panjang karena merasa lega.

"Apakah benar demikian?" tanya orang itu.

"Memang benar!" jawabku.

Sungguh mengagumkan sekali kita mengalami hal-hal yang ber-jalan beres, karena kita telah bertindak sesuai dengan apa yang di­katakan Firman Tuhan.

PENGAKUAN: Kesaksian-kesaksianMu adalah nasehat bagiku. Saya dahulukan Firman Tuhan di atas segala-galanya. Saya men-junjung tinggi Firman Tuhan di atas segala-galanya. Saya bertin­dak sesuai apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan itu.



























31 AUG

4. SEGERA PATUHI SUARA ROH

"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang ber-manfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesa-lahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."

2 Timotius 3 : 16,17

Apakah kita telah memperhatikan bahwa merenungkan Firman Tuhan, melaksanakan apa yang tertera dalam Firman Tuhan, dan menempatkan Firman Tuhan pada kedudukan uta-ma, merupakan syarat pendahuluan untuk bisa mematuhi suara roh di dalam diri kita? Apabila roh kita itu telah merenungkan Firman Tuhan, apabila kita telah menjalankan Firman Tuhan, apabila kita mendahulukan Firman Tuhan di atas segala-galanya, maka roh kita akan merupakan petunjuk yang berwibawa bagi kita, petunjuk yang dapat diandalkan.

Dalam perjalanan waktu apabila kita mengikuti keempat un-sur ini, maka kita akan dapat mengetahui apakah kehendak Tu­han yang sebenarnya, sekalipun dalam segi kehidupan yang pa­ling kecil.

Firman Tuhanlah yang harus menguasai jalan pikiran kita, dan bukan otak dan akal budi kita. Sebab Firman Tuhan itu telah diberikan kepada kita dengan perantaraan Roh Kudus. Jadi apa­bila Firman Tuhan itu yang menguasai jalan pikiran kita, maka Roh Kuduslah yang berkuasa atas jalan pikiran kita.

Firman Tuhan yang tertulis itu diberikan kepada kita untuk menyesuaikan dan memperkembangkan sifat-sifat roh kita. Dan tidak ada lain kecuali Firman Tuhan yang sanggup memperkem­bangkan, membina, membentuk dan menyesuaikan sifat-sifat roh kita. Hanya dengan membaca Firman Tuhan tidak dapat banyak menolong kita membentuk sifat-sifat itu, Itulah sebabnya Tuhan menghendaki agar kita harus merenungkan Firman Tuhan itu secara sungguh-sungguh.

PENGAKUAN:

Firman Tuhan itu baik. Saya merenungkan isi Firman Tuhan itu. Saya meninjau apa yang dikatakan Firman Tuhan dan berbuat seperti apa yang dikatakan dalamnya. Maka jalan hidup saya pun akan penuh dengan kemakmuran. Saya akan mencapai banyak keberhasilan dalam hidupku.



























Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA