11 Feb-BUAH YANG MATANG

❤️✝️🔥
KEMBALI KE PAGE

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)


BUAH YANG MATANG

"Tetapi buah roh adalah kasih..."

Galatians 5:22—Galatia 5 : 22.

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuah apa-apa. "

John 15:5—Yohanes 15:5.

Kasih adalah buah roh manusia ciptaan baru, yang lahir karena Kristus telah tinggal di dalam kehidupannya.

Cobalah anda bayangkan sebuah pohon buah-buahan. Di manakah terdapat buah itu? Buah itu terdapat pada ranting-rantingnya. Yesus menggunakan perumpamaan tentang pohon anggur itu. Siapakah ranting-rantingnya? Kita inilah ranting-rantingnya.

Lalu bagaimanakah buah itu tumbuh pada ranting-rantingnya? Buah itu menerima sesuatu dari batang pohonnya. Dalam contoh di atas ialah buah anggur menerima zat makanannya dari pokok anggur. Satu kehidupan dari pokok anggur itu mengalir ke dalam ranting-ranting. Tuhan adalah kehidupan. Tuhan adalah kasih.

Buah itu bertumbuh pada ranting. Tetapi ia tidak muncul dalam keadaan sudah masak. Alkitab berkata, "Tetapi barang siapa menurut firmanNya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia." (1 Yohanes 2:5)—1 John 2:5

Perkataan sempurna di sini berarti telah menjadi masak. Sebab Yohanes sedang berbicara tentang kasih yang sudah menjadi matang. Saya belum yakin kita sudah matang semua dalam kasih, tetapi saya rasa beberapa di antara kita sudah ada kemajuan.


PENGAKUAN :

Buah roh pada diriku adalah kasih. Kristus adalah pokok anggur, dan saya adalah rantingnya. Saya tinggal di dalam Dia, dan Dia tinggal di dalam diri saya. Oleh sebab itu sayalah yang akan memberikan buah. Karena saya berpegang teguh pada firmanNya, maka saya pun menjadi matang dalam buah kasih. Dengan ini saya telah membuat kemajuan.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA