12 Aug-LAHIR DARI TUHAN

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


LAHIR DARI TUHAN

"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih Ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah."

1 John 3:9—1 Yohanes 3 : 9

 

Bagaimanakah saya dapat membedakan antara roh saya sendiri yang berbicara, ataukah Roh Kudus yang berbicara kepadaku un­tuk berbuat sesuatu? Mungkin saja sayalah yang punya keinginan untuk melakukannya.

Apabila kita berkata "saya" maka apakah yang kita maksudkan dengannya? Apabila yang dimaksud adalah manusia "kita" yang sejati, — manusia batiniah yang terdapat dalam diri kita, yakni manusia kelahiran baru, yang memiliki kehidupan dan sifat-sifat Tuhan di dalam dirinya, yang didiami oleh Roh Kudus, maka perkataan "saya" itu adalah tepat. Akan tetapi apabila kita maksudkan "saya" adalah manusia jasmaniah yang terdiri dari daging, maka persoalannya adalah lain sama sekali. Karena itu patutlah kita membuat pemisahan yang tegas sama sekali di antara kedua­nya itu.

Bukanlah manusia batiniah dari seorang Kristen yang ingin berbuat salah. Apabila manusia batiniah ingin berbuat salah, maka manusia itu jelas belum pernah mengalami kelahiran baru.

1 Yohanes 3 : 9 telah membuat sejumlah orang Kristen bimbang. Oleh sebab itu mereka telah membuat kesalahan dan mengalami kegagalan. Mereka berpendapat, "Apabila saya lahir dari Allah, maka tentu saja saya tidak akan berbuat dosa." Akan tetapi ayat ini bermaksud menyatakan tentang manusia batiniah yang tidak pernah berbuat dosa. Saya telah berbuat hal-hal yang salah. Akan tetapi manusia batiniah yang terdapat dalam diriku tidak merasa berbuat demikian. Ia tidak setuju dengan diri saya tatkala saya melakukan kesalahan itu. Maka ia pun berusaha agar supaya saya tidak melakukan hal itu. Dari segi jasmaniah kita ini dilahirkan dari pihak orang tua kita, oleh karena itu kita pun ikut serta mewarisi sifat-sifat orang tua kita. Tetapi dari segi rohani kita dilahirkan dari Allah, dan mewarisi sifat-sifat yang menjadi sifat Allah. Sedangkan sifat Allah ialah tidak pernah ber­buat salah. Oleh karena itu biarkanlah roh kita dikuasai oleh Roh Tuhan.

PENGAKUAN :

Saya lahir dari Allah. Rohku memiliki perikehidupan dan sifat-sifat dari Tuhan. Karena itu kehendak Rohku adalah kehendak yang benar.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA