14 Aug-SUARA DARI ROH KUDUS

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


SUARA DARI ROH KUDUS

"Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu berkatalah Roh: "Ada dua orang mencari engkau."

Acts 10:19—Kis 10 :19

 

Tuhan membimbing kita melalui kesaksian batiniah. Ia membimbing kita melalui apa yang disebut suara hati nurani kita, suara dari roh kita sendiri. Dan Dia juga membimbing kita melalui Suara Roh Allah yang berbicara terhadap diri kita, — suara Tuhan ini lebih besar wibawanya daripada suara hati nurani kita sendiri. Apabila Roh Tuhan berbicara, meskipun terdapat di dalam batin kita, rasanya begitu nyata sehingga jika kita menengok sekeliling kita, maka kita pun ingin mengetahui siapakah sebenarnya yang berbicara kepada kita. Saya pernah mendengar suara Roh Allah berbicara dan kedengarannya sangat jelas sekali bagiku, sekalipun orang-orang lain di sekitar saya tidak mendengarnya. Suara itulah yang terdengar kepada pemuda Samuel, tetapi imam Eli tidak mendengarnya sama sekali.

Cara ini bukanlah cara yang biasa ditempuh Tuhan untuk membimbing kita. Saya telah mengalami selama 44 tahun pelayanan saya dalam pekerjaan Tuhan, bahwa setiap kali Tuhan berbicara kepadaku dalam cara yang mencolok sekali, seperti halnya mendengar suara Tuhan (paling kurang terdengar bagi saya) maka akan terjadi sesuatu yang luar biasa di hari mendatang. Dan jika sekiranya Tuhan tidak berbicara dengan cara yang begitu menyolok, maka saya tidak dapat bertahan untuk berdiri teguh dalam iman dan pendirianku.

Alkitab menyatakan bahwa terdapat banyak macam suara di dalam dunia ini, dan tidak ada satu pun dari antaranya yang tidak mempunyai arti. Hal ini bukan hanya menyangkut persoalan mendengarkan suara seseorang. Karena itu kita harus berhati-hati dalam mengikuti sesuatu jangan sampai kita terjebak. Kita harus menyelidikinya dan mengujinya di dalam cahaya terang Firman Tuhan. Jadi, persoalannya bukanlah bagaimana kita harus berdoa untuk mendengarkan sesuatu. Kalau Tuhan berbicara kepada kita, baiklah. Akan tetapi apabila Tuhan tidak berbicara kepada kita, tidak menjadi soal, karena kita pun sudah memiliki FirmanNya dan kita boleh berjalan terus dalam cahaya terang Firman Tuhan.

PENGAKUAN:

Saya berjalan dan menempuh hidup ini di dalam cahaya terang Firman Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA