14 Feb-SUASANA CINTA KASIH
SUASANA CINTA KASIH
"Saudara-saudara yang kekasih, marilah kita saling mengasihi,
sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari
Allah dan mengenal Allah. Barang siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal
Allah, sebab Allah adalah kasih. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat
Allah. ... "
1 John 4:7,8,12—1 Yohanes 4:7,8,12
Suami
isteri, sahabat sepenanggungan, hendaknya membiarkan cinta kasih Allah menguasai
diri mereka. Dan bukanlah sekadar cinta kasih manusia biasa. Sebab cinta kasih
manusia biasa itu terlalu dangkal sifatnya.
Orang-orang
Kristen justru mempunyai kelebihan dari orang-orang lainnya. Mereka bukan saja
bisa mengasihi suami atau isteri mereka dengan cinta kasih yang terdapat dalam
diri mereka, akan tetapi mereka juga bisa menambahkan cinta kasih ilahi itu,
yang tidak pernah mementingkan dirinya sendiri, tetapi juga selalu mendahulukan
kesejahteraan orang lain.
Selama
40 tahun perkawinan kami, saya dan isteri saya telah menempuh hidup dengan
cinta kasih Allah ini. Saya tidak pernah menilik apa yang saya sendiri
kehendaki, — tetapi saya selalu menilik apa yang dikehendaki oleh isteri saya.
Saya tidak pernah mau mementingkan diriku sendiri, — saya selalu berusaha untuk
mendahulukan kepentingan dia. Dan ia pun memasang sikap yang sama. Kami selalu
saling tenggang menenggang di dalam cinta kasih. Dan betapa besarnya berkat
yang kami terima melalui cinta kasih itu. Puji Tuhan! Maka rumah tangga kita menjadi
semacam sorga di atas dunia ini.
Seorang
laki-laki yang pernah dilanda kemelut rumah tangga pernah berkunjung ke rumah
kami dan nyeletuk, "Kalau saya berkunjung ke rumah anda, rasanya saya bisa
merasakan suasana sorga. Kita dapat merasakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah
keluarga ini begitu kita memasuki ruangan dalam rumahnya."
Memang,
kita patut menciptakan suasana sorga yang penuh cinta kasih itu di tengah
keluarga kita.
PENGAKUAN :
Saya
akan menempuh hidup ini dengan cinta kasih dari Allah. Saya akan membagi-bagi
cinta kasih Allah itu dengan orang-orang lain. Saya akan membiarkan cinta kasih
Allah yang tidak mementingkan diri sendiri itu mengalir dengan limpah ke dalam
diriku. Kemudian saya akan menyalurkan cinta kasih Allah yang ada di dalam diriku
itu kepada orang lain dengan cara menciptakan suasana cinta kasih.
Comments
Post a Comment