14 Jun- MENGAPA YESUS DATANG?

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


MENGAPA YESUS DATANG?

" . . . . Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (John 10:10)

Yohanes 10:10

 

Mengapa Yesus datang?

Apakah untuk memberikan sejumlah pengakuan iman yang harus dijalankan? Apakah untuk memberikan kode etik kepada kita? Apakah untuk memberikan daftar yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan? Untuk memulai suatu agama yang baru? Untuk mendirikan sebuah gereja?

Tidak! Ia datang hanya untuk satu tujuan,--agar kita mempunyai Hidup, dan agar kita dapat mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Perkataan "Hidup" ini merupakan perkataan yang paling besar maknanya di dalam Injil. Manusia memerlukan hidup oleh karena manusia itu secara rohani sudah mati. Mati rohani adalah sifat dari iblis, yang telah menjadi bagian manusia semenjak manusia jatuh tatkala Adam berbuat dosa. Usaha untuk meningkatkan manusia dari sifat kejatuhannya itulah yang dikerjakan Tuhan sepanjang zaman. Itulah alasannya mengapa Yesus datang ke dunia ini. "Aku datang agar kamu mempunyai hidup."

Satu-satunya hal yang dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah Tuhan,--yakni Hidup yang Kekal. Tidak ada sesuatu apa pun yang dapat mengambil kedudukannya sebagai gantinya.

Apabila seseorang menerima hidup yang kekal, maka ia menerima sifat Allah, hidup yang berasal dari Allah. Inilah tindakan ilahi yang dapat mengubah manusia dari keluarga iblis menjadi keluarga Tuhan dalam waktu sekejap saja.

PENGAKUAN :

Kehidupan Allah telah dilimpahkan dalam rohku. Saya hidup di dalam Allah. Kehidupan Allah, sifat-sifat Allah, telah meresap ke dalam diriku, menjadi bagian dari rohku. Saya akan membiarkan hidup itu, dan sifat-sifat itu, tetap menguasai diri saya.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA