14 Sep-KELUARGA
KELUARGA
"Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya
menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. Orang-orang
yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani
oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."
Yohanes 1: 12, 13. John 1:12,13
Tidak
ada kebenaran dalam Alkitab yang begitu gamblang dan merupakan berkat yang
besar dalam fakta bahwa apabila kita telah mengalami lahir baru, maka kita
tergolong dalam keluarga Allah. Allah Bapa itu sendirilah yang menjadi Bapa
kita.
Tuhan
memperhatikan diri kita sepenuhnya. Ia menaruh minat terhadap kita. Tiap orang
secara pribadi diperhatikannya, bukan sekedar sebagai satu kelompok, atau
sebagai suatu badan, atau sebagai gereja! Tuhan menaruh minat terhadap nasib
setiap anak-anak Tuhan karena Ia mengasihi masing-masing orang dengan tingkat
kecintaan yang sama.
Tuhan
bukanlah Bapa bagi setiap orang. Yesus pernah berkata kepada orang-orang yang
beragama, "Kamu berasal dari bapamu, si iblis." (Yohanes 8: 44)—John 8:44.
Tuhan adalah pencipta dari semua umat manusia, akan tetapi seorang pribadi
haruslah mengalami lahir baru terlebih dahulu sebelum menjadi anak Tuhan. Ia
adalah Tuhan di dalam dunia ini, —akan tetapi Ia hanyalah menjadi Bapa bagi
mereka yang sudah menjalani kelahiran baru.
Tuhan adalah Bapa kita juga. Kita adalah anak kandung Allah Bapa. Dan oleh karena Allah itu adalah Bapa kita, maka kita mempunyai keyakinan bahwa Ia akan memegang peranan sebagai seorang ayah dan bertindak sebagai seorang ayah. Maka kita sudah dapat memastikan bahwa Tuhan sebagai Bapa pasti menaruh cinta kasih kepada kita dan Ia akan memelihara dan memperhatikan kita.
PENGAKUAN:
Saya
dilahirkan dari Allah Bapa. Saya telah dilahirkan baru dan tergolong ke dalam
keluarga Tuhan. Allah Bapa adalah Bapa kita. Saya adalah anak kandung Allah
Bapa. Tuhan adalah Allah Bapa kandung kita. Ia mengasihi saya. Ia memelihara
saya dan memberikan segala kebutuhanku. Tuhan memperhatikan saya.
Comments
Post a Comment