17 Jul-NYALAKANLAH CAHAYA PELITAKU

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


NYALAKANLAH CAHAYA PELITAKU

"Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercaha-ya; Tuhan Allahku, menyinari kegelapanku. "

Mazmur 18 : 29

 

Kadang-kadang kesaksian batiniah itu sudah ada di dalam diri kita, tetapi kita tidak mengenalinya.

Saya berdoa dalam bahasa roh untuk kebaktian Minggu di gereja yang saya layani, tiba-tiba saya berbeban bagi gereja yang saya layani sebelumnya. (Camkanlah, apabila saya berdoa dengan bahasa roh, maka rohku ikut berdoa,-dan roh manusia adalah pelita Tuhan). Setelah kurang lebih 30 hari saya pun berkata, "Tuhan, apakah Engkau kehendaki agar saya harus kembali ke gereja lama yang saya layani itu? Kalau begitu berbicaralah Tuhan kepada isteri saya, saya yakin dia pun dapat mendengarkan."

Pada suatu pagi saya berkata kepadanya, "Kalau Tuhan berbicara tentang sesuatu kepadamu, Sayangku, beritahukanlah kepadaku." Lalu saya pun menunggu sampai 30 hari lamanya sebelum saya bertanya lagi kepadalnya, "Bagaimana manisku? Sudahkah Tuhan berbicara kepadamu?"

Lalu ia menjawab, "Kalau Tuhan sudah berbicara kepadaku, saya tidak mengetahuinya."

Lalu saya pun lebih terinci lagi menanyakannya: "Apakah kau tidak mendengar suara Tuhan berbicara kepadamu agar kita kembali ke . . . ?"

"Oh itu?" ujar isteri saya. "Saya mengira itu hanya dari saya sendiri."

Marilah kita ulas persoalan ini. Ketika isteri saya berkata "saya" maka yang dia maksudkan ialah diri jasmaniahnya, dan hal itu tentu saja tidak dapat dibenarkan. Akan tetapi apabila yang dimaksudkannya adalah! "saya" yang merupakan kesaksian batiniahnya, manusia sejatinya yang ada di dalam dirinya itu,-maka itu adalah pelita Tuhan. Jadi bukan dia yang berbicara,-melainkan Tuhan yang memasang pelita hati isteri saya dan memberi penerangan dalam batinnya. Tuhanlah yang telah menyalakan cahaya pelitanya!

PENGAKUAN:
Allah Tuhanku menyalakan pelita saya. Dialah yang menerangi segala segi kehidupanku.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA