24 Jul-YANG KEDUA : SUARA BATINIAH

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


YANG KEDUA : SUARA BATINIAH

"Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus."

Romans 9:1—Roma 9 : 1

 

Hal yang utama ialah Roh Kudus itu membimbing kita mela­lui kesaksian batiniah. Nomor dua ialah: suara batiniah kita.

Manusia batiniah itu mempunyai suara sama seperti halnya juga manusia lahiriah. Kita menyebut suara ini dengan istilah suara hati nurani. Kadang-kadang orang menyebutnya intuisi, petunjuk batiniah, kesaksian batiniah dsb. Kita menyebut suara ini suara hati kecil kita. Suara itu bukanlah suara Tuhan yang berbicara langsung kepada kita,-sebab apabila Roh Kudus berbicara maka sifatnya lebih berwibawa. Suara hati kecil kita itu masih tetap merupakan suara batin kita. Akan tetapi suara itu direkam dari suara Roh Kudus yang berbicara kepada kita, yang tinggal di dalam diri kita.

Misalnya saja, pada tanggal 19 Juli, saya sudah bercerita ten­tang bagaimana bunyi dering itu seolah-olah memberi isyarat kepadaku, tatkala saya melangkah masuk ke dalam gedung itu. Saya langsung menyadari, ya, inilah dia! Akan tetapi saya tidak mau mendengarkan. Tatkala isteri saya menanyakan hal itu, saya berkata, "Tidak, kita akan tetap tinggal di mana kita ting­gal sekarang." Akan tetapi ketika kami pergi tidur, saya tidak bisa terlena sedikit pun. Suara hati nuraniku tetap saja berbicara. Roh saya mengetahui bahwa saya memang tidak mendengarkan suara hati nuraniku.

Maka saya pun berkata, "Ya Tuhan, secara manusia, saya tidak ingin pindah. Tetapi bila hal ini kehendakMu, maka saya tak mau menghalangi jalanMu. Lalu,jauh di dalam lubuk hatiku,- berkatalah hati kecilku, "Aku akan berikan kepadamu gedung itu. Perhatikanlah apa yang Aku katakan." Dan sungguh heran bagaimana Tuhan telah melakukan sesuai dengan perkataanNya.

PENGAKUAN:

Saya mendengarkan suara hati nuraniku.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA