27 May- AMAN DALAM PERJALANAN

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


AMAN DALAM PERJALANAN

"Pada hari itu waktu hari sudah petang, Yesus ber­kata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." (Mark 4:35)

Markus 4:35

 

Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-muridNya dan berkata kepada mereka itu : "Marilah kita bertolak ke seberang." Maka itu yang akan terjadi. Yesus tidak mengatakan: "Marilah kita pergi setengah jalan lalu tenggelam." Itulah sebabnya tatkala datang angin taufan dan murid-muridNya merasa takut Ia pun menghardik mereka sambil berkata, "Apakah kamu tidak punya iman?"

Pada sebuah konvensi Gabungan Pengusaha Injil Sepenuh (Full Gospel Businessman) seorang nyonya minta kepada saya untuk berdoa baginya. Ia berkata, "Saya adalah seorang yang suka gugup. Saya takut setengah mati kalau harus bepergian dengan pesawat terbang. Saya malah sakit karena rasa takut. Saya tidak mau lagi menghadiri suatu konvensi apa pun meskipun saya ingin karena saya tidak bisa melakukan perjalanan melalui udara. Saya takut bepergian dengan pesawat terbang."

"Anda tidak perlu takut," jawabku. "Bahkan anda pun tidak perlu didoakan untuk itu. Satu-satunya hal yang perlu anda kerjakan ialah melangkah masuk ke dalam pesawat terbang itu dan berkata, "Marilah kita bertolak ke Los Angeles, atau Chicago, atau ke tempat mana saja." Maka pesawat terbang itu tidak akan jatuh. Anda dapat saja melakukan seperti yang Yesus lakukan.

Tidurlah dengan nyenyak dan yakinlah bahwa pesawat terbang itu akan tiba dengan selamat di tempat tujuan, sebab anda telah mengucapkannya dengan penuh keyakinan."

Sejak saat itu saya sempat bertemu dengan wanita itu dalam beberapa konvensi lagi. Ia bercerita kepadaku, "Semuanya berlangsung seperti yang anda anjurkan. Saya masuk ke dalam pesawat terbang dan berkata, "Marilah kita bertolak ke seberang." Lalu saya menyandarkan punggung dan kepalaku, bersikap santai, dan memuji Tuhan! Sekarang saya betul-betul menikmati apabila bepergian dengan pesawat terbang!"

PENGAKUAN:

Ke mana pun saya melakukan perjalanan saya berkata, "Marilah kita bertolak ke seberang." Maka saya akan dapat mencapai apa yang saya katakan itu.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA