28 Jul-PERTOLONGAN DARI DALAM

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


PERTOLONGAN DARI DALAM

"Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni. . . ."

Acts 24:16—Kis 24 : 16

 

Tidak lama setelah saya menerima keselamatan dan disembuhkan Tuhan, maka saya pun kembali ke bangku sekolah menengah. Tentu saja saya tidak menyadari bagaimana sampai saya bisa mengucapkan kata makian, sebab di kalangan orang-orang di sekitar kami tidak ada yang gemar berbuat hal semacam itu. Akan tetapi kami mempunyai seorang tetangga, yang dapat memaki-maki luar biasa hebatnya. Rasanya saya terpengaruh olehnya. Tiba-tiba saya berucap kepada salah seorang anak laki-laki, "Bangsat benar kau . . . (atau kata-kata kasar semacam itu).

Pada saat saya mengucapkannya, —dan saya tidak menya­dari tentang adanya kehidupan yang penuh dengan Roh Kudus, —maka di dalam hatiku saya berkata, "Ya Tuhan, ampunilah saya."

Apakah yang membuat saya merasa bersalah? Roh Kuduskah? Bukan. Yang menuduh saya adalah rohku sendiri. Sebab makhluk yang baru di dalam diri saya, ciptaan yang baru, manusia baru yang ada di dalam diri saya tidak berbicara semacam begitu.

Mungkin daging kita menghendaki berbuat sesuatu yang disukainya, atau kita mengucapkan kata-kata dalam pembicaraan sebagaimana biasanya kita suka mengucapkannya demikian. Akan tetapi kita harus menyalibkan daging kita. Dan cara yang terbaik untuk melakukannya ialah langsung menyatakannya se­cara gamblang.

Saya tidak menunggu sampai saya merasa tergerak, melainkan saya segera minta kepada Tuhan kiranya Tuhan mengampuni saya. Anak laki-laki yang sudah sempat saya maki-maki telah pergi. Tetapi saya menyusul dia dan meminta maaf kepadanya. Dia berkata bahwa dia sama sekali tidak menaruh perhatian apa yang telah saya ucapkan itu. Ia katakan ia sudah terbiasa mendengar orang berucap semacam itu kepadanya. Walaupun demikian saya tetap menghendaki agar segala sesuatunya berjalan dengan baik dan lurus.

PENGAKUAN:

Saya adalah makhluk baru di dalam Kristus. Saya berbicara bagaikan seorang manusia ciptaan baru. Saya berpikir bagaikan seorang manusia ciptaan baru. Saya bertindak bagaikan manusia ciptaan baru. Rohku membimbing saya untuk bertingkah laku yang pantas.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA