31 Jul-BERJALAN DI DALAM ROH
BERJALAN DI DALAM ROH
"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang
ada di dalam Kristus Yesus.
Romans 8:1—Roma 8 : 1
Hati
nurani adalah suara roh kita.
Akal
kita adalah suara dari jiwa kita, atau dari jalan pikiran kita.
Perasaan
adalah suara dari tubuh kita.
Roh
Kudus tidak bersaksi bersama-sama dengan akal budi atau jalan pikiran kita. Roh
Kudus tidak bersaksi bersama-sama dengan perasaan kita. Roh Kudus hanya
melakukan kesaksian bersama dengan roh kita.
Saya
sangat berhati-hati sekali menggunakan perkataan "perasaan". Kita
merasakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kebaktian kita. Lalu orang-orang pun
berkata, "Ya, kami merasakannya." Pada hakekatnya, kita tidak
merasakannya hanya secara jasmaniah saja melainkan juga secara rohaniah. Saya
sangat hati-hati sekali dalam memberikan perbedaan dalam soal perasaan ini oleh
karena orang akan bisa terjerumus dalam alam dunia perasaan. Sebab kalau
mereka merasa senang, maka mereka pun berseru, "Glori bagi Allah!
Haleluya! Saya sudah diselamatkan. Saya telah dipenuhi Roh Kudus. Segala
sesuatunya berjalan lancar!" Akan tetapi apabila mereka merasa tidak
senang, maka muka mereka nampak suram dan mereka pun berucap, "Saya telah
gagal sama sekali. Saya tidak merasa hal-hal yang menyenangkan. Saya pasti
seorang yang murtad."
Apabila
kita dikuasai perasaan kita saja, maka kita akan mengalami banyak kesulitan.
Itulah sebabnya banyak orang Kristen mengalami kehidupan rohani mereka yang
mundur-maju, turun-naik. Saya menyebut mereka itu "Orang-orang Kristen
Yo-Yo." Turun-naik, maju-mundur. Keluar-masuk. Mereka menjadi Kristen
menurut perasaan mereka. Mereka tidak berjalan dengan iman. Mereka tidak
berjalan dengan roh mereka.
PENGAKUAN:
Saya
tidak berjalan menurut kehendak dagingku, tetapi menurut rohku. Saya tidak
diombang-ambingkan oleh perasaanku. Saya tidak mengikuti akal budiku. Saya
mengikuti suara hati nuraniku.
Comments
Post a Comment