4 Feb- RASA KUATIR
RASA KUATIR
Janganlah kuatir akan hidupmu
Matthew 6:25—Matius 6 : 25.
Tidak
lama setelah saya menerima keselamatan saya berjanji kepada Tuhan: "Saya tidak akan meragukan lagi
tentang apa pun juga yang saya baca di dalam FirmanMu. Dan saya akan
melakukannya. "
Segala-galanya
di dalam Alkitab itu terang dan merupakan berkat bagiku. Sampai pada suatu saat
saya membaca Matius 6 : 25. Suatu catatan pinggir pada halaman Alkitab itu saya
baca dalam bahasa Yunani sebagai berikut: "Janganlah kamu kuatir akan hari
esokmu." Keterangan itu memberitahukan kepadaku bahwa Tuhan menyuruh kita,
"Jangan kuatir!" Padahal hatiku penuh dengan rasa kuatir. Bukan saja
saya kuatir karena hampir mati menderita sakit jantung tetapi saya juga merasa
cemas mengenai diriku bagaimana kalau sampai saya menghadapi maut. "Ya
Tuhan," saya berkata, "Kalau saya harus hidup tanpa rasa cemas, maka
sukarlah bagiku untuk menjadi seorang Kristen!" Segala-galanya bagiku
nampak suram dan gelap. Saya tidak dapat lagi beroleh terang dari dalam
Alkitab. Hati nuraniku mencampakkan saya oleh karena saya tidak berbuat apa
yang tertera dalam Firman Tuhan.
Akhirnya
pada tanggal 4 Juli 1933 pada pukul 6 sore hari, saya pun berserah kepada
Tuhan: "Ya Tuhan,
ampunilah saya atas tindakanku yang selama ini penuh dengan rasa kuatir. Penuh
dengan rasa cemas. Penuh dengan keresahan. Penuh dengan kebimbangan. Penuh
dengan rasa putus asa. Penuh dengan perasaan sedih dan kecewa. Penuh dengan
perasaan menyesali diri sendiri. Saya tahu bahwa Engkau Tuhan akan mengampuni
saya, sebab Engkau berkata barang siapa yang mengakui dosanya akan beroleh
keampunan. Mulai dari hari ini, oleh karena Engkau telah mengampuni saya, saya
berjanji sepanjang umur hidupku, bahwa saya tidak akan pernah lagi merasa
kuatir”.
PENGAKUAN :
Saya
tidak merasa kuatir akan hari esok. Saya tidak punya perasaan cemas, perasaan
resah. Saya sudah menyerahkan semuanya itu kepada Tuhan. Saya tidak akan merasa
sedih dan kecewa. Saya tidak akan pernah merasa putus asa.
Comments
Post a Comment