5 apr-BATAS WEWENANG

❤️✝️🔥
KEMBALI KE PAGE 

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)


BATAS WEWENANG

".... maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: "Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! ....."

Mark 4:38,39—Markus 4: 38,39

 

Pada suatu hari berkecamuk sebuah angin taufan yang dahsyat, yang melanda Texas pada suatu musim semi, yakni angin tornado. Kebanyakan orang telah berlari mencari perlindungan di ruang bawah tanah. Tetapi kami tidak punya tempat perlindungan yang semacam itu. Lagi pula saya berada dalam keadaan tergeletak di ranjang karena menderita sakit, yang hampir dapat dikatakan lumpuh sama sekali. Saya dihinggapi rasa takut luar biasa. Kamar saya terletak di pojok rumah dari mana angin taufan itu bertiup. Rumah itu akan ambruk tepat di atas kamar tempat saya berada.

Dalam keadaan putus asa saya berdoa, tanpa saya sadari apakah saya sanggup atau tidak. Saya berucap, "Ya Tuhan, saya adalah anakMu. Tatkala murid-murid Tuhan hampir terbenam mereka membangunkan Engkau. Mereka berkata, "Engkau tidak peduli kita binasa?" Saya tahu bahwa Engkau peduli. Engkau bangun dan menghardik angin taufan. Saya tahu bahwa Engkau tidak menghendaki saya mesti binasa. Tetapi saya tidak dapat keluar dari dalam kamar ini. Saya berada di atas ranjang ini sedangkan dinding-dinding ini akan runtuh menimbuni diri saya. Oleh sebab itu saya sekarang menghardik angin itu di dalam nama Yesus!"

Maka secepat saya menceklikkan jari telunjuk dan jempolku, maka angin taufan itu pun berlalu. Keadaan menjadi tenteram. Hatiku bersuka cita. Akan tetapi saya tidak menyadari bahwa sebenarnya kita mempunyai wewenang untuk melakukan hal semacam itu di atas bumi ini. Pada waktu itu saya telah tiba pada batas wewenang dan telah melaksanakan wewenang itu tanpa saya menyadari apa yang telah saya perbuat sesungguhnya. Akan tetapi Tuhan menghendaki agar supaya kita beroleh wahyu pengertian tentang kebenaran FirmanNya, sehingga kita boleh menyadari apa yang menjadi milik dan hak kita, dan apa yang sepatutnya menjadi bagian kita.


PENGAKUAN:

Saya akan mendapatkan wahyu pengertian tentang kebenaran Firman Tuhan sehingga saya dapat memahami apa yang menjadi hak saya untuk saya laksanakan.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA