5 Aug-PIMPINAN

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


PIMPINAN

"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."

Proverbs 3:5,6—Amsal 3:5,6.

 

Kita tidak mempunyai hak untuk mengatakan kepada Tuhan bagaimana Ia harus membimbing kita. Kita harus membiarkan Dia agar memimpin kita menurut jalanNya yang Ia kehendaki.

Tugas kita adalah untuk mencari di dalam Firman Tuhan ba­gaimana caranya Tuhan memimpin. Dan Tuhan memimpin kita terutama sekali dengan cara kesaksian batiniah.

Kita juga dapat melihat di dalam buku Kisah Rasul dan kitab-kitab lainnya bagaimana kadang-kadang sejumlah orang pernah menerima bimbingan dari Tuhan melalui penglihatan. Yang lain­nya lagi menerima petunjuk dari Tuhan melalui pesan para malaikat. Akan tetapi hal yang demikian tidak selamanya terjadi setiap hari di dalam kehidupan ini. Hal semacam itu hanya ter­jadi satu kali atau dua kali saja dalam kehidupan sebagian orang. Jadi, itu bukanlah cara yang wajar dari Tuhan untuk membim­bing kita ke arah hal yang dikehendakiNya.

Akan tetapi banyak kali Tuhan berusaha untuk memberikan kesaksian kepada roh kita, berusaha memberikan bimbingan ke­pada kita, akan tetapi kita tidak mendengarkannya oleh karena kita menghendaki sesuatu yang lain, misalnya saja suatu pengli­hatan, atau pesan lewat seorang malaikat, sesuatu yang aneh.

Padahal, kesaksian batiniah kita itu pun tidak kalah ajaibnya dengan suatu penglihatan atau wahyu. Sebab segala sesuatu yang Tuhan lakukan itu selalu supra-alamiah sifatnya.

PENGAKUAN:

Saya percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hatiku. Saya sama sekali tidak mau bersandar pada pengertianku sendiri. Di dalam setiap langkah hidupku saya mengakui Dia, dan Ia mengatur jalan hidupku.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA