8 Jun-PILIHAN KITA

KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN

Artikel perenungan sebagai SANTAPAN IMAN ini, ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Pendeta KENNETH HAGIN, pendiri Rhema Bible Church, mencakup KENNETH HAGIN MINISTRIES, di TULSA, OKLAHOMA, USA. Buku dengan judul asli FAITH FOOD, di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Pekabaran Injil "IMMANUEL". Dibuat dalam bentuk Weblog Page supaya menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
(SELANJUTNYA, GESER/GULUNG LAYAR, dan SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA SANTAPAN IMAN HARI INI)
KEMBALI KE PAGE SANTAPAN IMAN


PILIHAN KITA

"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi, mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari kedua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus, ---itu memang jauh lebih baik. Tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. Dan dalam keyakinan ini tahulah aku bahwa aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersuka-cita dalam iman." (Philippians 1:21-25)

Filipi 1 : 21 – 25

 

Paulus berbicara tentang kematian badaniah. Akan tetapi Paulus yang sebenarnya, makhluk batiniahnya, tidak akan mengalami kematian. Ia akan hidup terus, entah ia pergi dan berdiam bersama-sama dengan Kristus, atau tetap tinggal dalam tubuh jasmaninya.

Rasul Paulus berkata, ia belum menentukan pilihannya. "Aku masih bimbang, mana yang harus kupilih," kata Rasul Paulus. "Aku ingin pergi dan berdiam bersama-sama dengan Kristus. Itu jauh lebih baik" (Rasul Paulus mengatakan bahwa hal itu jauh lebih baik, maka hal itu berarti sangat baik sekali). Tetapi aku yakin kalau aku tinggal dalam bentuk tubuh jasmaniku ini adalah jauh lebih perlu bagi kepentingan kamu." Apabila Rasul Paulus berada di atas dunia ini dalam keadaan bentuk jasmaninya, maka ia dapat memberitakan Injil dan mengajarkan Firman Allah kepada orang-orang. Itu jauh lebih berguna bagi mereka.

Perhatikan bahwa Rasul Paulus harus membuat pilihan. Ia tidak mengatakan, "Saya akan menyerahkannya kepada Tuhan. Dan apa yang Tuhan pilih, maka saya akan mendapatnya." Cara demikian sebenarnya hanyalah merupakan filsafat yang memberikan peluang bagi Iblis untuk menguasai diri kita. Kita punya lebih banyak prakarsa untuk membuat pilihan bagi kepentingan kita.

PENGAKUAN:

Manusia yang sejati di dalam diriku adalah berbentuk roh yang kekal.

Comments

Popular posts from this blog

7 Oct-NAMA ITU

4 Oct-PERSEKUTUAN DALAM DOA

27 Dec-TUGAS BAPA